Pertamina Kembali Kelola Blok East Natuna, Investasi Rp 187 Miliar
Kementerian ESDM menetapkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjadi pemenang lelang wilayah kerja (WK) Migas East Natuna, Kepulauan Riau, dengan total investasi sebesar US$ 12,5 juta atau sekira Rp 187,3 miliar.
Setelah ditetapkan sebagai pengelola WK East Natuna, Pertamina terikat komitmen untuk melaksanakan studi G&G, akuisisi data seismik 3D 430 km persegi dan pengeboran satu sumur eksplorasi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa Pertamina terikat kontrak bagi hasil WK eksplorasi selama 30 tahun dalam pengelolaan dan monetisasi WK East Natuna.
“Seluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansialnya yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak kerja sama,” ujarnya dalam penandatangan kontrak kerja sama WK Sangkar, Peri Mahakam dan East Natuna pada Selasa (30/5).
WK East Natuna merupakan nama baru dari WK Arwana-Barakuda yang sebelumnya menjadi salah satu dari tiga WK yang berada di lingkup Blok East Natuna. Blok East Natuna sebelumnya dibagi menjadi tiga WK, di antaranya WK Arwana-Barakuda, WK Paus dan WK D-Alpha sebagai lapangan migas yang paling besar.
Blok East Natuna ditaksir memiliki potensi gas hingga 222 triliun kaki kubik (TCF) dengan kandungan karbon dioksida atau CO2 yang mencapai 71%. Kandungan CO2 yang tinggi ini berimbas pada pengelolaan yang lebih rumit dan mahal dibandingkan blok migas lainnya.
WK East Natuna merupakan lapangan yang dilelang ulang usai PT Pertamina sebagai pihak yang diberi penugasan khusus memutuskan untuk mengembalikan blok migas tersebut ke tangan pemerintah.
Kegiatan penambangan gas di Blok East Natuna terhenti seiring keputusan ExxonMobil dan perusahaan migas asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTT EP) yang sebelumnya merupakan bagian dari konsorsium East Natuna bersama Pertamina, memilih hengkang dan tidak melanjutkan kerja sama.
Mandeknya pengelolaan lapangan gas tersebut dilatarbelakangi tingginya kandungan CO2 yang tersimpan di blok tersebut. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Arya Dwi Paramita, mengatakan perseroan masih mempertahankan sebagian WK East Natuna, Riau.
WK East Natuna memiliki area yang luas, di mana salah satunya terdapat reservoir gas raksasa. "Daerah yang kaya CO2 termasuk struktur AL rencananya akan dikembalikan ke negara dan Pertamina akan fokus untuk mempercepat eksplorasi prospek-prospek yang sudah diidentifikasi," kata Arya kepada Katadata.co.id, Rabu (30/11/2022).