Penjualan Gas PGN Naik 18% Jadi 976 BBTUD pada Kuartal I 2023
Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melaporkan volume penjualan gas bumi pada kuartal I 2023 mencapai 976 billion british thermal unit per day (BBTUD), naik 18% dari volume niaga gas pada 2020, yakni 828 BBTUD.
Serapan gas PGN sepanjang Januari-Maret tahun ini mayoritas berasal dari sektor pelanggan industri dengan capaian 2.925 pelanggan, meningkat dari 2.487 pelanggan di tahun 2020.
Direktur Pemasaran dan Operasi PGN, Faris Aziz mengatakan segmen industri masih akan menjadi penopang utama permintaan gas perseroan, seiring dengan pergerakan industri dan perekonomian yang terus menggeliat setelah meredanya Pandemi Covid-19.
Menurut Fariz, PGN akan terus memperluas jaringan infrastruktur gas bumi ke berbagai daerah, sehingga penyerapan gas bumi di sentra-sentra industri semakin bertambah. Langkah tersebut ditujukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan industri nasional.
PGN berkomitmen untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM untuk menyalurkan gas harga khusus untuk sektor industri dan kelistrikan. Sejak tahun 2020, PGN telah menjalankan penugasan harga gas bumi tertentu (HGBT) ke industri dan pembangkit listrik.
Selama Januari hingga Mei 2023, realisasi volume HGBT telah mencapai lebih dari 500 BBTUD dengan pertumbuhan sebesar 5,6% dibandingkan dengan realisasi tahun 2020. “PGN berkomitmen mendukung Pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi dan industri nasional di masa pandemi," kata Faris dalam siaran pers pada Kamis (22/6).
Jumlah industri penerima manfaat HGBT melalui PGN telah bertambah hingga lebih dari 250 industri pada tahun 2023. Jumlah ini mengalami peningkatan hingga 10,8% dari jumlah industri penerima di tahun 2020.
Penambahan penerima manfaat HGBT berada dalam tujuh sektor industri dan pembangkit tenaga listrik sesuai dengan penetapan Menteri ESDM. Tujuh industri yang mendapatkan harga gas US$ 6 per MMBtu yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet.
Terkait penyaluran HGBT bagi tujuh sektor industri dan pembangkit listrik hingga 2024, PGN melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja dan menjaga keberlangsungan layanan gas bumi nasional.
Di antaranya dengan meningkatkan kegiatan Niaga Gas Bumi kepada sektor - sektor baru, serta mengembangkan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas (CNG).
“Kami melihat geliat industri yang mulai bergerak serta tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi di 2022, terutama setelah dunia beradaptasi dengan pola hidup new normal," ujar Faris.
Wilayah kegiatan usaha gas bumi PGN telah tersebar di 17 provinsi dan 73 kota/kabupaten di Indonesia. Portofolio pengelolaan infrastruktur hilir gas bumi PGN Group mencakup 95% dari infrastruktur hilir gas bumi yang sudah terbangun dan beroperasi.
Faris berharap dukungan pemerintah sehubungan kebijakan kemudahan dalam mendapatkan pasokan gas, baik gas pipa maupun LNG, untuk meningkatkan pemanfaatan gas nasional.
Dengan peran ini, PGN dapat semakin komprehensif dalam menjalankan mandat untuk mengelola niaga gas nasional dan perluasan akses gas bumi nasional.
“PGN juga yakin bahwa pemerintah memiliki opsi dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi nasional, dengan tetap menggandeng PGN sebagai mitra utama," kata Faris