Harga Batu Bara Turun Meski Gelombang Panas Pacu Permintaan di Cina

Happy Fajrian
18 Juli 2023, 13:32
harga batu bara, gelombang panas, cina
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/11/2022).

Harga batu bara masih menunjukkan tren menurun meski gelombang panas di Cina memacu permintaan batu bara untuk pembangkitan listrik seiring tingginya konsumsi listrik untuk pendingin ruangan. Impor batu bara Cina pada Juni pun naik setelah turun pada dua bulan sebelumnya.

Pada Minggu (16/7) Cina mencatatkan rekor suhu udara 52° Celsius di di kota Sanbao, Xinjiang. Rekor tersebut memecahkan rekor suhu tertinggi sebelumnya yang terjadi pada 2015 dengan suhu mencapai 50,3° Celsius. Gelombang panas diperkirakan bertahan setidaknya lima hari.

Gelombang panas membuat rumah-rumah di Cina meningkatkan konsumsi listrik untuk pendingin ruangan. Perusahaan listrik juga meningkatkan pengadaan batu bara termal berkualitas tinggi untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.

Meningkatnya permintaan di Cina tidak berdampak besar terhadap harga batu bara yang masih menunjukkan tren penurunan. Harga batu bara di ICE Newcastle Australia tercatat turun 0,42% menjadi US$ 131,10 per ton, meski harga untuk kontrak Agustus naik 0,94% menjadi US$ 134.

Sepanjang tahun ini atau secara year to date, harga mineral hitam telah turun lebih dari 50% seiring terus meningkatnnya kapasitas energi terbarukan di Cina dan Amerika Serikat, serta melimpahnya pasokan gas di Eropa yang menekan permintaan.

Peningkatan impor batu bara Cina pada Juni pun relatif terbatas. Data Bea Cukai Cina menunjukkan, pada Juni impor batu bara mencapaii 39,87 juta metrik ton, naik dari 39,58 juta metrik ton pada Mei.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...