Pertamina Temukan Potensi Penyimpanan Karbon di Cekungan Sunda Asri

Muhamad Fajar Riyandanu
14 Agustus 2023, 21:42
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Pertemuan tersebut untuk membahas strategi Pertamina ke d
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Pertemuan tersebut untuk membahas strategi Pertamina ke depan.

PT Pertamina (Persero) mendeteksi adanya potensi tempat penyimpanan karbon di Cekungan Sunda-Asri sebesar 2 giga ton Co2. Perseroan menilai Cekungan Sunda-Asri dapat menjadi lokasi penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilizaton and storage (CCUS).

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan penemuan tersebut dapat menjadi lokasi injeksi karbon yang ditampung di wilayah reservoir yang cadangan migasnya mulai menipis. 

"Kami menemukan satu lokasi di Sunda Asri-Basin. Besar sekali untuk storage CO2," kata Nicke di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada Senin (14/8).

Cekungan Sunda-Asri terletak dibagian barat laut Jawa, timur laut Selat Sunda, dan barat laut cekungan Jawa Barat selelah utara. Cekungan ini berbatasan dengan cekungan Sumatera Selatan.

Studi Pertamina juga menemukan total potensi penyimpanan karbon sebesar 400 giga ton dari seluruh cekungan migas di Indonesia. Menurut Nicke, implementasi CCUS di dalam negeri kian relevan seiring pemanfaatan minyak dan gas bumi (migas) yang tetap dibutuhkan hingga nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060.

Lebih lanjut, kata Nicke, porsi penggunaan migas masih menyentuh 49% dari total bauran energi domesik pada 2060. Penerapan teknologi CCUS dapat menjadi faktor penting pada industri sektor hulu migas. Apalagi industri ini tengah memasuki masa adaptasi menyambut transisi energi.

Gambaran mengenai kondisi permintaan energi fosil yang meroket di tengah komitmen global untuk melaksanakan transisi energi tercermin dari data statistik BP soal tingkat kebutuhan energi dunia.

BP menyatakan produksi minyak bumi dunia terus meningkat dari 88,6 juta barel per hari (bph) pada 2012 menjadi 93,8 juta bph pada 2022. Sementara produksi gas juga meningkat sekitar 20% dalam satu dekade terakhir dengan rata-rata konsumsi gas meningkat 1,7% per tahun.

"Porsi penggunaan energi baru dan terbarukan pada bauran energi 2060 sebesar 51%, artinya masih ada yang menghasilkan emisi. Oleh karena itu, penting untuk membicarakan CCUS," ujar Nicke.

Pemerintah sejatinya telah merilis aturan CCUS lewat Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaran Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...