Blok Mandiodo Tutup, Perusahaan Smelter Impor Nikel dari Filipina  

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Agustus 2023, 16:37
Nikel
ANTARA FOTO/Jojon/rwa.
Foto udara kawasan pertambangan batu Gunung Moramo di Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (13/2/2023). Bahan baku batu di wilayah tersebut banyak diminati perusahaan smelter nikel di Indonesia sebab kandungannya sempurna untuk pemurnian nikel.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membenarkan kabar bahwa ada perusahaan smelter yang mengimpor bijih nikel dari Filipina. Menurut dia, hal itu terjadi karena dipicu oleh penutupan aktivitas pertambangan nikel di wilayah izin usaha PT Aneka Tambang atau Antam seluas 157 hektar di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

“Jadi memang yang impor itu adalah perusahaan yang tadinya mendapat pasokan dari Blok Mandiodo,” kata Arifin kepada wartawan di Gedung Nusantara II DPR Jakarta pada Kamis (31/8).

Arifin menjelaskan, perusahaan smelter berhak untuk mengimpor bijih nikel dari luar negeri. Meski begitu, dia menjamin harga bijih nikel impor lebih tinggi dari harga nikel domestik. Pasokan bijih nikel yang dikeruk oleh perusahaan pertambangan dalam negeri pada umumnya telah menjalin kontrak tetap dengan perusahaan smelter tertentu.

Dengan demikian, perusahaan smelter yang terdampak penutupan Blok Mandiodo sulit untuk mendapat pasokan bijih nikel dari blok pertambangan nikel domestik lainnya. “Semua produsen tambang sudah terikat dengan offtaker smelter yang sedang berjalan,” ujar Arifin.

Kebijakan untuk menutup operasi Blok Mandiodo berdampak pada berhentinya praktik penggalian ilegal yang dilakukan oleh PT Lawu Agung Mining dan 38 perusahaan sub-kontraktornya.

PT Lawu Agung mendapatkan hak pengerukan bijih nikel di Blok Mandiodo melalui pembelian Rencana Kerja dan Anggara Biaya (RKAB) PT Kabaena Kromit Pratama yang diteken oleh Ridwan Djamaluddin selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) saat itu. Lewat RKAB tersebut, PT Lawu menjual hasil tambang ke sejumlah smelter yang diduga dilakukan secara ilegal.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...