Genjot Transisi Energi, PLN Jajaki Pembiayaan Hijau dari Australia
PT PLN (Persero) menjajaki kerja sama pembiayaan hijau dari Export Finance Australia (EFA) untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Penjajakan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara keduanya pada Selasa (5/9).
Dalam keterangan pers pada Sabtu (9/9), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan Mou ini menandai awal dukungan pembiayaan dan peningkatan kapasitas pegawai PLN dalam pengembangan proyek energi terbarukan. Ia mengatakan dukungan ini akan mengakselerasi upaya PLN untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2030 dan mencapai Net Zero Emissions pada 2060.
Ia menyampaikan PLN dan EFA memiliki komitmen yang sama dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan. "Kita telah bersepakat untuk menjalin kerja sama erat dalam mempercepat transisi energi di Indonesia," kata dia.
CEO EFA John Hopkins mengatakan kesepakatan antara PLN dengan EFA selain akan membawa manfaat dalam mereduksi emisi karbon, juga dapat memperkuat posisi hubungan bilateral Indonesia dengan Australia. "Ini merupakan langkah nyata dalam mendukung transisi energi Indonesia," kata dia dikutip dari Antara.
Kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan MoU tersebut merupakan langkah lanjutan dari pertemuan antara Perdana Menteri Australia Anthony Norman Albanese dengan Presiden Joko Widodo. "Kami berharap dapat terus bekerja sama dalam paket pembiayaan untuk mendukung peningkatan operasional dalam pengurangan emisi dan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan," kata dia.