PLTU Cirebon 1, Pembangkit Batu Bara Pertama RI yang Pensiun Dini

Mela Syaharani
8 Desember 2023, 17:22
pltu, pensiun dini pltu, pltu cirebon 1
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt.
Nelayan mencari kerang di sekitar PLTU Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/12/2023).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon 1 segera pensiun dini. PLN bersama dengan PT Cirebon Electric Power (CEP), dan Indonesia Investment Authority (INA) telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tidak mengikat untuk pensiun dini PLTU itu pada Minggu (3/12).

Perjanjian yang ditandatangani saat berlangsungnya COP28 tersebut, isinya menyetujui syarat untuk mempersingkat pasokan listrik dalam perjanjian jual beli listrik PLTU Cirebon 1.

Perjanjian ini juga berisi kesepakatan mengakhiri kewajiban pembangkit listrik menyediakan listrik pada Desember 2035, bukan Juli 2042. Transaksi ini akan diselesaikan pada paruh pertama 2024.

"Perjanjian kerangka kerja ini merupakan perkembangan penting dalam transisi energi Indonesia, yang akan menghasilkan penurunan emisi rumah kaca secara signifikan," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa, dikutip dari keterangan resmi.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia dan kawasan, untuk menunjukkan bahwa pensiun dini PLTU dapat dilakukan dengan cara yang adil dan terjangkau.

Perjanjian kerangka kerja ini tunduk pada kesimpulan uji tuntas yang mencakup tinjauan lingkungan, sosial, dan transisi yang adil. Perjanjian ini juga bergantung pada hasil studi mengenai dampak teknis dan finansial dari pensiun dini PLTU terhadap sistem ketenagalistrikan, yang saat ini sedang dilakukan oleh PLN dan ADB.

Perjanjian tersebut menegaskan, bahwa para pihak akan terus membahas skema pembiayaan untuk pensiun dini Cirebon-1, serta dampak pensiun dini tersebut terhadap rencana PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik melalui lebih banyak pembangkitan energi bersih atau energi terbarukan.

Penghentian operasional PLTU Cirebon
Penghentian operasional PLTU Cirebon (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt.)

Profil PLTU Cirebon 1

Melansir laman resmi CEP, pembangkit yang berlokasi di Kanci, Cirebon, Jawa Barat ini mulai dibangun pada 1 Mei 2008. PLTU Cirebon 1 ini dioperasikan oleh CEP, sebuah konsorsium multinasional yang yang terdiri atas Marubeni Corporation, Indika Energy, Korean Midland Power (KOMIPO), dan Samtan Corporation.

Konsorsium tersebut menjadi kunci terbangunnya PLTU Cirebon 1 berkapasitas 660 megawatt (MW). Tiga tahun sejak konstruksi, pada 26 September 2011 PLTU ini melakukan pembakaran batu bara pertama pada unit pembangkitnya. Berikutnya pada 5 Desember di tahun yang sama, dilakukan sinkronisasi perdana.

Pada 2 Juli 2012, CEP melakukan uji net dependable Capacity pada pembangkit tersebut sebelum akhirnya pada 27 Juli PLTU-1 Cirebon ini mulai beroperasi. Sejak pertama kali beroperasi, unit pertama ini telah menghasilkan 5 TWh listrik per tahun yang ditransmisikan melalui sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).

Meski sudah beroperasi sejak Juli, PLTU-1 Cirebon ini baru diresmikan pada 18 Oktober 2012. Listrik yang dihasilkan PLTU ini akan memasok wilayah Jawa Barat yang berpusat di Jakarta selama 30 tahun.

Menjadi Objek Vital Nasional

Empat tahun berselang sejak peresmiannya, pemerintah menyatakan PLTU-1 Cirebon ini sebagai objek vital nasional. "Sesuatu disebut obyek vital jika sudah memenuhi sejumlah syarat dan PLTU Cirebon sudah memiliki itu," kata Kepala Pusat pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal ESDM, Zainal Arifin dikutip dari Antara.

Mengacu pada Keputusan Presiden No 63 tahun 2004, disebutkan bahwa obyek vital merupakan kawasan atau lokasi atau bangunan atau instalasi dan usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis.

Tak hanya itu, sesuatu bisa ditetapkan sebagai obyek vital jika mengambil kebutuhan pokok sehari hari bagi masyarakat, serta ancaman dan gangguan terhadapnya akan mengakibatkan bencana pembangunan dan kemanusiaan.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...