EIA AS Turunkan Proyeksi Harga Minyak 2024 di Kisaran US$ 84 per Barel
Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat menurunkan proyeksi harga minyak acuan dunia, Brent, pada 2024 di kisaran US$ 84 per barel, dari proyeksi sebelumnya US$ 93 per barel.
Meski turun, proyeksi harga rata-rata 2024 tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan harga minyak pada akhir tahun ini di kisaran US$ 78 per barel. EIA menjelaskan revisi ke bawah proyeksi harga Brent ini didorong oleh berlanjutnya kekhawatiran pelemahan permintaan minyak global.
Dalam laporan bulanan Short Term Energy Outlook, EIA mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan minyak mentah global tahun ini dibatasi oleh kebijakan pemangkasan produksi dari kelompok OPEC.
“Kami memperkirakan kebijakan pemangkasan produksi OPEC+ mencapai 1,4 juta barel per hari (bph) sepanjang 2023,” tulis laporan EIA seperti dikutip dari Oilprice.com pada Rabu (13/12).
Kebijakan OPEC meng-offset pertumbuhan produksi minyak 2,4 juta bph oleh negara-negara produsen non-OPEC. EIA memperkirakan produksi minyak mentah OPEC+ akan turun lagi sebesar 600 ribu bph pada 2024.
“Ekspor minyak mentah dan produk minyak bumi AS akan mencapai angka tertinggi pada tahun depan, yaitu hampir 2 juta bph,” kata EIA. Jumlah tersebut merupakan peningkatan dari 1,8 juta bph pada 2023 dan peningkatan besar dari 1,2 juta bph yang diekspor pada 2022.
Pertumbuhan tersebut “terutama didorong oleh peningkatan produksi minyak mentah dan cairan gas hidrokarbon AS,” kata laporan itu.
Harga minyak mentah turun tajam pada hari Selasa, dengan WTI dan Brent keduanya turun lebih dari 4% karena indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan 3,1% dari November 2022 hingga November 2023.