POD Blok Sakakemang Disetujui, Cadangan Gas Turun Menjadi 474 BCF

Mela Syaharani
12 Januari 2024, 21:10
blok sakakemang
Pertamina Hulu Energi
Pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan (POD) Blok Sakakemang dengan sejumlah revisi.

Ringkasan

  • Pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan Blok Sakakemang dengan penambahan fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di wilayah Corridor Medco.
  • Produksi gas dinaikkan menjadi 80 MMSCFD selama 8 tahun dari sebelumnya 60 MMSCFD selama 12 tahun, namun secara kumulatif serupa. Cadangan gas juga mengalami kenaikan menjadi 474 BCF.
  • Repsol selaku operator sedang mengurus revisi kontrak karena penurunan cadangan gas menjadi 350 BCF, namun pengembangan Blok Sakakemang masih dinilai ekonomis karena terhubung ke koridor yang sudah ada.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan atau plan of development (POD) Blok Sakakemang yang berlokasi di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. POD terbaru ini menyertakan fasilitas carbon capture and storage (CCS) serta perubahan level produksi dan cadangan gas.

“Utamanya ada penambahan lingkup kerja CCS. Jadi mereka memasukkan CCS, dimana nanti karbon yang diinjeksikan di wilayah Corridor Medco,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara dalam konferensi pes di Jakarta pada Jumat (12/1).

Sementara itu terkait produksi dinaikkan dari 60 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) selama 12 tahun menjadi 80 MMSCFD dengan durasi lebih pendek yakni 8 tahun. “Namun secara kumulatif hampir sama,” ujarnya.

POD Sakakemang juga memiliki perubahan dalam cadangannya. Waktu di POD awal sebesar 460 miliar kaki kubik (billion cubic feet/BCF) menjadi 474 BCF.

Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa terdapat revisi kontrak dalam pengerjaan proyek gas di Blok Sakakemang. Repsol, selaku operator blok migas tersebut sedang mengurus perubahan kontrak. Proyek tersebut ditargetkan bisa onstream atau mulai berproduksi pada 2024-2025.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan perubahan kontrak yang diajukan Repsol disebabkan turunnya cadangan gas yang sebelumnya digadang-gadang mencapai 1 triliun kaki kubik (TCF).

“Sekarang tinggal 350 BCF. Karena kapasitasnya berubah, pasti ada amandemen yang dibutuhkan,” kata Dwi beberapa waktu lalu, Rabu (27/7).

Dwi melanjutkan, dua belah pihak antara pemerintah dan Repsol telah melakukan komunikasi perihal adanya revisi kontrak. Walau mengalami penurunan cadangan, dia menilai pengembangan Blok Sakakemang masih sangat ekonomis. Hal itu disebabkan proyek tersebut akan terhubung ke Singapura dan Jawa Barat.

“Siapapun yang akan mengembangkannya, ini (Blok Sakakemang) masih sangat ekonomis karena tinggal konek ke koridor yang sudah ada. Itu sangat terbuka, bisa nyambung ke ConocoPhillips, bisa juga ke Singapura dan Jawa barat,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...