Harga Lithium Anjlok 80% di 2023 Imbas Melambatnya Penjualan EV

Mela Syaharani
26 Januari 2024, 14:31
lithium, baterai kendaraan listrik, kendaraan listrik
123RF.com/malp
Ilustrasi baterai lithium-ion.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Harga lithium anjlok hingga 80% sepanjang 2023. Hal ini mendorong para penambang mineral penting untuk produksi baterai kendaraan listrik ini menghentikan produksi dan mengurangi proyek ekspansi.

Menurut Benchmark Mineral Intelligence, harga lithium tahun lalu jatuh lebih dari 80% ke level terendah sejak 2020, yaitu US$ 13.200 per ton. Turunnya harga ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, akibat melambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan listrik.

"Pelemahan di pasar lithium semakin terlihat dengan perlambatan pertumbuhan permintaan yang kini bertolak belakang dengan pertumbuhan pasokan lithium global." tulis Goldman Sachs seperti dikutip dari Oilprice.com, Jumat (26/1).

Menurut Goldman Sachs, Cina yang merupakan pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, penetrasi kendaraan listriknya terus meningkat. Akan tetapi disaat yang bersamaan pertumbuhan volume penjualan kendaraan listrik (EV) ritel di Cina menurun drastis.

Goldman Sachs mencatat, penjualan EV Cina tumbuh 1,5 juta unit selama Januari hingga Oktober 2023. Jumlahnya menurun 800 ribu unit dibandingkan 2022 yang mencapai 2,3 juta unit. “Menunjukkan adanya normalisasi dalam rantai pasokan," tulis analis riset Goldman Sachs dalam sebuah catatan pada akhir November.

Mereka juga menulis, ekspansi pasokan lithium yang dipercepat dan lonjakan belanja modal baterai selama 18 bulan terakhir telah mendorong neraca baterai Cina menjadi surplus. Pada akhirnya hal ini justru membebani permintaan pengisian ulang lithium.

Wood Mackenzie mengatakan di Cina saja, ada potensi surplus lebih dari 200 GWh baterai lithium-ion tahun lalu. "Produsen mobil kemungkinan besar sedang menunggu pasokan sel yang aman untuk penjualan EV yang gagal terwujud," tulis analis WoodMac.

Surplus Pasokan Lithium

Ketika para penambang mempercepat produksi lithium pada 2022, pasar berayun dari defisit pasokan pada 2022 menjadi surplus pada 2023.

Ditambah lagi dengan penjualan mobil listrik Cina yang lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga goncangan yang sempurna di pasar litium pun tercipta. Sebab terlalu banyak pasokan, sementara permintaan cenderung menurun.

Analis Fastmarkets mencatat, beberapa restocking lithium dapat terjadi pada kuartal kedua 2024, yang mengarah pada pemulihan ringan dalam harga. Namun secara umum harga akan menurun pada paruh kedua tahun ini.

Sebagai akibat dari kelebihan pasokan, pertumbuhan permintaan kendaraan listrik yang lebih lemah, dan jatuhnya harga, beberapa penambang lithium terbesar mulai mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya terhadap profitabilitas.

Albemarle, salah satu produsen lithium terbesar di dunia mengatakan minggu lalu bahwa mereka sedang mengurangi pengeluaran modal, menunda beberapa pengeluaran, dan merencanakan pemutusan hubungan kerja.

"Mengoptimalkan struktur biayanya sebagai tanggapan atas perubahan kondisi pasar akhir, terutama dalam rantai nilai litium," kata Albemarle.

Perusahaan tersebut akan memprioritaskan kegiatan perizinan di sumber daya spodumene Kings Mountain dan menunda pengeluaran di fasilitas konversi lithium mega-flex Richburg.

Albemarle juga akan menunda investasi untuk Albemarle Technology Park di North Carolina dan membatasi belanja modal yang berkelanjutan pada proyek-proyek kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan pemeliharaan lokasi yang paling kritis.

"Untuk mengoptimalkan struktur biayanya, perusahaan mengurangi biaya sekitar US$ 95 juta per tahun,” kata Albemarle. Pengurangan ini terutama terkait dengan biaya penjualan, umum, dan administrasi, termasuk pengurangan jumlah karyawan dan pengeluaran yang lebih rendah untuk layanan yang dikontrak.

Tidak hanya Albemarle, Liontown Resources pada Senin lalu mengatakan bahwa mereka telah memulai peninjauan terhadap rencana ekspansi. Disaat yang bersamaan mereka juga akan melakukan peningkatan Kathleen Valley untuk mempertahankan modal dan mengurangi kebutuhan pendanaan jangka pendek dari proyek tersebut.

"Penurunan harga spodumene baru-baru ini telah memicu penurunan yang signifikan dalam perkiraan harga lithium jangka pendek dan menengah," kata Liontown Resources.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...