Kapal PIS Lalui Laut Merah Dengan Selamat, Kini Menuju Terusan Suez
Konflik yang terjadi di Laut Merah yang merupakan salah satu jalur perdagangan utama dunia turut dirasakan oleh Pertamina International Shipping (PIS).
Namun dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak, kapal MT Gamsunoro milik PIS berhasil melalui kawasan konflik tersebut dengan selamat dan kini akan melanjutkan pelayaran menuju Terusan Suez.
“Saat ini kapal sudah kembali berlayar menuju Terusan Suez untuk selanjutnya ke perairan Amerika. Alhamdulillah seluruh kru dan kondisi kapal dalam keadaan selamat dan aman,” kata Direktur Crude and Petrolium Tanker PIS, Brilian Perdana, dalam siaran pers, dikutip Jumat (2/2).
Brilian menjelaskan kapal MT Gamsunoro yang sempat banyak diberitakan karena lolos untuk berlayar di laut merah adalah kapal milik PIS. Kapal yang dibangun pada tahun 2010 ini dioperasikan untuk mengangkut dan mendistribusikan minyak mentah, berbendera Indonesia, dan juga diawaki oleh kru-kru Indonesia.
“Tim PIS terus melakukan monitoring ketat sejak area laut merah memanas, dan terus memantau perkembangan situasi. Kami juga berkoordinasi erat dengan otoritas terkait di masing-masing wilayah, agar kapal Gamsunoro bisa berlayar dan beroperasi dengan aman dan lancar,” kata dia.
PIS, kata Brilian, intens berkoordinasi dengan Singapore Maritime & Port Authority, Atase Pertahanan Kedutaan Besar UAE, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut - Kementrian Perhubungan Indonesia, dan lainnya.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perjalanan kapal kami, seperti MT Gamsunoro, dapat berjalan dengan aman dan lancar,” kata Brilian menambahkan.
PIS juga mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan doa yang diberikan oleh para pekerja, keluarga, dan juga masyarakat Indonesia selama periode ini sehingga MT Gamsunoro bisa berlayar dengan aman dan selamat.
Seperti diketahui kelompok Houthi yang berbasis di Yaman melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang melalui Laut Merah, terutama kapal-kapal dari negara yang memberikan dukungan terhadap Israel.
Serangan ini sebagai bentuk dukungan kelompok milisi yang juga didukung oleh Iran ini terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang menjadi korban kekejaman Israel.
Saat ini kelompok yang dipimpin oleh Inggris dan Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan balik terhadap milisi Houthi. Namun banyak perusahaan pelayaran dan migas menghindari jalur ini, memilih jalur yang lebih jauh memutari benua Afrika untuk menuju Eropa.