Petrindo Gandeng Perusahaan Australia Bangun Transportasi Batu Bara
Petrindo Jaya Kreasi menandatangani MoU dengan Cokal Limited dari Australia untuk kerjasama pengembangan infrastruktur transportasi batu bara di Murung Raya, Kalimantan Tengah.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (Petrindo) menandatangani Memorandum of Understanding dengan Cokal Limited, sebuah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar secara publik di ASX Australia.
MoU ini menandai kemitraan strategis yang bertujuan untuk pengembangan infrastruktur dan optimalisasi transportasi batubara di Kalimantan Tengah.
Daniel Laurente Jr, Direktur Petrindo mengatakan menyambut kolaborasi dengan Cokal Limited di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Menurut dia inisiatif ini memberikan akselerasi untuk memulai dan meningkatkan aset pertambangan batu bara yang dimiliki oleh Petrindo dan Cokal.
“Hal ini juga menegaskan dedikasi kami yang teguh untuk meningkatkan efisiensi operasional dan integrasi rantai pasok Petrindo, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan kami,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Rabu (6/3).
MoU ini juga memperkuat integrasi rantai pasok Petrindo dan efisiensi operasional PT Daya Bumindo Karunia, yang terletak bersebelahan dengan PT Bumi Barito Mineral, yang dimiliki oleh Cokal.
Akses ke infrastruktur adalah kunci untuk operasi Petrindo dan melalui MoU ini, Petrindo akan secara signifikan mengoptimalkan efisiensi transportasinya di daerah operasionalnya.
Petrindo merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha pertambangan energi melalui entitas anak perusahaan, dan merupakan perusahaan afiliasi dari PT Barito Pacific Tbk. Petrindo memiliki dua konsesi tambang batu bara di Kalimantan yang dikelola oleh entitas anak perusahaan.
Ekspansi Bisnis Batu Bara Metalurgi
Sebelumnya Petrindo melakukan diversifikasi usaha dengan merambah bisnis penambangan batu bara metalurgi dan mineral emas. Perusahaan membidik prospek cerah batu bara metalurgi yang banyak digunakan di industri baja.
Perseroan melakukan adaptasi bisnis dan mencoba menangkap peluang usaha tersebut melalui kedua anak usahanya, PT Daya Bumindo Karunia (DBK) dan PT Intam. Michael, Direktur Utama Petrindo mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya batu bara metalurgi dan emas yang besar.
“Kami optimis perluasan cakupan usaha ini akan mendorong pertumbuhan bisnis yang positif bagi kami. Hal ini juga sejalan dengan strategi bisnis kami yang berfokus memperkuat posisi daya saing perseroan, tidak hanya di sektor energi tetapi juga di sektor industri melalui penambangan batu bara metalurgi yang mampu menghasilkan kokas, bahan baku utama dalam industri baja,” ujar Michael.