Petrindo Jaya Kreasi Ekspansi ke Batu Bara Metalurgi dan Tambang Emas

Hari Widowati
5 September 2023, 11:55
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

 PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten pertambangan milik konglomerat Prajogo Pangestu, melakukan diversifikasi usaha dengan merambah bisnis penambangan batu bara metalurgi dan mineral emas. Perusahaan membidik prospek cerah batu bara metalurgi yang banyak digunakan di industri baja.

Michael, Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi, mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya batu bara metalurgi dan emas yang besar. Perseroan pun melakukan adaptasi bisnis dan mencoba menangkap peluang usaha tersebut melalui kedua anak usahanya, PT Daya Bumindo Karunia (DBK) dan PT Intam.

"Kami optimis perluasan cakupan usaha ini akan mendorong pertumbuhan bisnis yang positif bagi kami. Hal ini juga sejalan dengan strategi bisnis kami yang berfokus memperkuat posisi daya saing perseroan, tidak hanya di sektor energi tetapi juga di sektor industri melalui penambangan batu bara metalurgi yang mampu menghasilkan kokas, bahan baku utama dalam industri baja," ujar Michael, dalam keterbukaan informasi, Senin (4/9).

Penambangan batu bara metalurgi DBK berlokasi di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Lokasi wilayah pertambangan milik DBK seluas 14.800 hektare ini bersebelahan dengan konsesi batu bara milik anak usaha perseroan lainnya, yaitu PT Bara International (BI). Hal ini memungkinkan kedua anak usaha tersebut untuk memanfaatkan infrastruktur dan akses jalan yang sama untuk mengoptimalkan efisiensi operasional. DBK memiliki sumber daya batu bara (tereka, tertunjuk, dan terukur) sebesar 226,1 juta ton dengan cadangan terkira dan terbukti sebesar 99,5 juta ton.

Sementara itu, CUAN juga melihat potensi mineral emas sebagai salah satu komoditas pertambangan yang penting dan bernilai tinggi. Intam memiliki wilayah konsesi pertambangan emas seluas 18.500 hektare di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi wilayah konsesi itu bersebelahan dengan dua konsesi emas lainnya di Sumbawa. "Diversifikasi usaha melalui penambangan emas ini merupakan bentuk transformasi perusahaan dalam memperkuat portofolio untuk bisnis yang lebih berkelanjutan," ujar Michael.

Hingga pukul 11.30 WIB harga saham CUAN melejit 9,76% ke level Rp 2.250 per saham. Volume saham CUAN yang diperdagangkan mencapai 12,64 juta saham dengan nilai transaksi Rp 27,98 miliar.

Reporter: Hari Widowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...