Mitra Stania Prima Bidik Produksi Timah 2024 Capai 4.900 Ton

Mela Syaharani
24 April 2024, 16:02
Ilustrasi logam timah, mitra stania prima
123RF.com/Piotr Pawinski
Ilustrasi logam timah
Button AI Summarize

PT Mitra Stania Prima (MSP) menargetkan produksinya tahun ini dapat mencapai lebih 4.900 ton ingot (batangan) timah. Jumlah ini lebih rendah daripada 2023 tapi perusahaan tidak menyebut angka produksi tahun lalu.

Penurunan terjadi karena perusahaan terlambat menerima persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya. Direktur MSP Harwendro Adityo Dewanto mengatakan, pihaknya baru mendapatkan RKAB dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir Februari 2024. 

Keterlambatan tidak hanya dialami MSP, banyak perusahaan tambang timah lainnya yang kesulitan mendapatkan RKAB. "Kesulitan utama adalah menemukan competent person," kata pria yang akrab disapa Didit itu kepada Katadata.co.id, Selasa (23/4).

Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Nomor 569 Tahun 2015, compentent person Indonesia atau CPI adalah anggota yang ditetapkan organisasi profesi berdasarkan kompetensi dan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan masing-masing organisasi.

Dalam penyusunan RKAB, CPI bertugas memverifikasi cadangan timah dalam satu wilayah izin usaha tambang (IUP).  "Tanpa tandangan dari dia, kami tidak bisa klaim IUP kami memiliki kandungan timah  yang ada di dalamnya," ucapnya. 

Didit menyebut, MSP beruntung karena memiliki CPI internal sehingga proses persetujuan dari Kementerian ESDM dapat lebih cepat. Sebagai informasi, Mitra Stania Prima merupakan satu dari 12 perusahaan timah yang mendapatkan RKAB pada awal tahun ini. 

Perusahaan juga telah mendapat persetujuan ekspor dari Kementerian Perdagangan.  "Periode Januari sampai April 2024, kami ekspor hampir seribu metrik ton timah," ujarnya. Konsumen terbesarnya adalah India. Selain itu, MSP juga memasok timah ke Eropa, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Cina. 

Sebagai informasi, Mitra Stania Prima mencatat penjualan logam timahnya mencapai 3.359 ton pada 2022. Perusahaan beroperasi di Pulau Bangka dengan kegiatan utama eksplorasi, eksploitasi, penambangan, pemrosesan, peleburan, pemurnian, penjualan, dan ekspor timah.

MSP berada di bawah naungan Arsari Tambang yang memiliki tiga perusahaan timah lainnya, yaitu PT Mitra Stania Kemingking, PT Mitra Stania Bembang, dan PT Aega Prima. Total, grup tambang milik Hasyim Djojohadikusumo, adik presiden terpilih Prabowo Subianto, ini memiliki 19 IUP dengan luas area 30 ribu hektare. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...