Sepak Terjang Grace Natalie, Stafsus Presiden hingga Komisaris MIND ID

Mela Syaharani
11 Juni 2024, 10:56
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kiri) bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie Louisa (kanan) menjawab pertanyaan warga saat berkunjung di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023). Kaesang akan melakukan safar
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kiri) bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie Louisa (kanan) menjawab pertanyaan warga saat berkunjung di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023). Kaesang akan melakukan safari politik dengan mengunjungi 12 kabupaten dan kota di Jawa Timur guna berdialog dengan masyarakat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) mengangkat Grace Natalie sebagai komisaris. Keputusan ini berdasarkan hasil dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan 2023 kemarin, Senin (10/6).

“RUPS Tahunan MIND ID menyetujui pemberhentian dengan hormat Jisman Parada Hutajulu sebagai komisaris. RUPS Tahunan menyetujui pengangkatan Grace Natalie Louisa sebagai Komisaris,” tulis MIND ID dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (11/6).

Perjalanan Karier Grace Natalie

Grace lahir di Jakarta, 4 Juli 1982 dan mengawali kariernya sebagai jurnalis. Ia mengikuti kompetisi SCTV Goes to Campus yang menjaring calon wartawan muda dan berhasil menang di wilayah Jakarta hingga maju ke tingkat nasional. Di tingkat ini ia berhasil masuk ke posisi lima besar. 

Seiring dengan keberhasilannya di lomba ini, SCTV kemudian mempekerjakan Grace sebagai penyiar Liputan6 pada 2004. Dua tahun kemudian, ia keluar dari SCTV menjadi jurnalis ANTV. 

Berselang dua tahun, ia pindah lagi ke TVOne. Di sini, ia sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda, dari Januari hingga April 2009.  

Berbagai kejadian penting turut Grace liput, seperti tsunami Aceh 2004, meletusnya Gunung Talang di Sumatera Barat, hingga kerusuhan Poso. Ia juga mengadakan wawancara ekslusif dengan tokoh internasional, seperti Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, CEO Forbes Steve Forbes, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, dan lainnya. 

Enam tahun bekerja sebagai wartawan, Grace banting setir menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting alias SMRC. Selama bekerja di lembaga riset ini, Grace terpapar dunia politik. 

Dua tahun kemudian Grace menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia alias PSI. Ia mendirikan PSI bersama Raja Juli Antoni dan eks presenter televisi lainnya, Isyana Bagoes Oka.

Ia lalu menyerahkan jabatannya kepada Giring Ganesha sebagai pelaksana tugas ketum PSI pada Agustus 2020. Kala itu Grace Natalie tengah melanjutkan studi strata dua di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.  

Setahun berselang, PSI melantik mantan vokalis Nidji itu sebagai Ketua Umum PSI definitif. Jabatan Grace kemudian berganti menjadi wakil ketua dewan pembina PSI. Namun, jabatan ini hanya bertahan setahun.

Pasalnya, dewan pimpinan pusat PSI memintanya turun gunung sebagai pelaksana tugas ketua dewan pimpinan wilayah PSI DKI Jakarta. Ia menggantikan Michael Victor Sianipar yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. 

Sejak 2023, Grace kemudian tercatat sebagai wakil ketua dewan pembina PSI. Jabatan Ketua dewan pembina dijabat oleh Jeffrie Geovanie, eks politikus Partai Nasional Demokrat. Dalam momentum pemilu presiden 2024, Grace menjadi kader partai pengusung Prabowo-Gibran, dan sebagai wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).

Menjadi Staf Khusus Presiden

Pada Mei lalu, Grace mendapat mandat baru dari Presiden Joko Widodo sebagai staf khusus atau Stafsus Presiden. Jokowi memberikan tugas kepada Grace untuk menangani urusan komunikasi politik di lingkup Istana Kepresidenan hingga masa akhir tugas Jokowi sebagai presiden pada 20 Oktober tahun ini.

Grace diangkat menjadi stafsus presiden bersama mantan Deputi Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menguraikan keahlian dua sosok tersebut dibutuhkan oleh Jokowi saat ini. 

"Komunikasi politik itu merupakan komunikasi politik bernegara. Banyak tugas-tugas yang tentu akan dapat dilakukan dengan baik oleh Mbak Grace dan Mas Juri," kata Ngabalin pada pertengahan Mei lalu.

Ngabalin pun menampik rumor yang menyebut pengakatan Grace sebagai Stafsus Presiden merupakan langkah politik balas budi Jokowi kepada PSI karena telah terlibat di TKN. "Tidak ada urusannya. Maka harus lebih positif dalam menilai karena staf khusus itu terkait dengan kebutuhan presiden," ujar Ngabalin. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...