Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per Juli

Mela Syaharani
1 Juli 2024, 08:02
harga bbm, pertamina,
ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/4/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga BBM Pertamina non-subsidi tidak berubah pada Juli. Pertamina Patra Niaga belum menaikkan harga meski hanya diminta menahan hingga Juni.

“Harga BBM masih tetap. Kami masih melakukan evaluasi,” kata Manager Corporate Communication Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari saat dihubungi Katadata pada Senin (1/7).

Berikut daftar harga BBM Pertamina per Juli:

  • Pertamax Rp 12.950/liter 
  • Pertamax Green 95 Rp 13.900/liter 
  • Pertamax Turbo Rp 14.400/liter 
  • Dexlite Rp 14.550/liter 
  • Pertamina Dex Rp 15.100/liter.  

Pertamina mengatakan, harga itu berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor atau PBBKB 5%. 

Pertamina Patra Niaga pada Juni mengatakan, keputusan untuk tidak mengubah harga BBM mengacu pada beberapa aspek yang tercantum dalam Kepmen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non-subsidi. 

Dalam aturan tersebut, perhitungan formulasi harga BBM salah satunya dipengaruhi oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat dan acuan jual-beli minyak Singapura alias Means Oils of Platts Singapore (MOPS).

Pertamina diminta menahan harga BBM non-subsidi selama Februari – Juni. Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyampaikan, belum ada pembahasan dengan Kementerian ESDM terkait harga BBM Juli. 

“Sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM dengan Kementerian ESDM,” kata Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2024 pada Kamis (27/6). 

Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia saat ini. Meski terjadi kenaikan nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia atau ICP masih sesuai prediksi. 

“Jadi kami belum terlalu mendapat tekanan dari sisi ICP, namun dari sisi kurs mulai dapat tekanan untuk subsidi BBM,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian ESDM membuka peluang bagi PT Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi yaitu Pertamax bulan ini. Syaratnya, perusahaan migas Nasional ini melihat kondisi ekonomi masyarakat. 

“Kalaupun mau naik, harganya harus melihat daya beli masyarakat,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Jakarta, Jumat (28/6). 

Arifin menyerahkan keputusan final harga BBM non-subsidi kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. “Pertamina di bawah Kementerian BUMN,” ujarnya. 

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...