Harga Minyak Kembali Turun Lebih 1%, Kekhawatiran Permintaan Cina Jadi Fokus
Harga minyak melanjutkan tren penurunannya pada Selasa (30/7). Kekhawatiran pasar terhadap potensi pelemahan permintaan Cina membayangi krisis baru di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak September turun 1,44% atau US$ 1,15 menjadi US$ 78,63 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak yang sama turun 1,42% atau US$ 1,08 menjadi US$ 74,73, terendah sejak Juni.
“Kekhawatiran makroekonomi terus membentuk sentimen investor dan harga minyak terus merosot menembus level technical support,” kata analis di pialang minyak PVM Tamas Varga, dikutip dari CNBC.com pada Rabu (31/7).
“Kekacauan ekonomi Cina, termasuk pertumbuhan yang lambat dan penurunan impor minyak mentah, masih menjadi kekuatan pendorong utama bagi pasar kami,” kata Varga menambahkan.
Sementara itu, di Timur Tengah, ketegangan meningkat antara Israel dan milisi Hizbullah yang didukung Iran, setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon menewaskan 12 anak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Militer Israel menanggapi dengan serangan udara di pinggiran kota Beirut selatan, pada Selasa, yang menargetkan seorang komandan Hizbullah yang mereka klaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Pejabat Israel mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa Israel ingin melukai Hizbullah, tetapi menghindari perang habis-habisan.