Ekspansi BIsnis, Pertamina International Shipping Bidik Angkutan Muatan Dry Bulk
Pertamina International Shipping berencana melebarkan bisnis angkut kargonya ke luar komoditas energi. Salah satu yang dilirik adalah pengangkutan muatan curah atau dry bulk, berupa biji-bijian asal Eropa.
“Kami sudah berbicara dengan pemain-pemain grain, terutama yang ada di Eropa. PIS mungkin akan punya divisi khusus yang berkaitan dengan dry bulk,” kata Direktur Pengembangan Bisnis PIS Eka Suhendra dalam acara pertemuan dengan media di Jakarta, Kamis (5/9).
Biji-bijian merupakan komoditas dry bulk ketiga terbesar dunia setelah batu bara dan bijih besi. Eka menyebut PIS tidak berencana berbisnis di pengangkutan batu bara karena butuh perizinan yang panjang.
Untuk angkutan bijih besi, ada beberapa wilayah yang menjadi sumber komoditas tambang tersebut, seperti Australia, Amerika Selatan, dan Afrika. “Iron ore-nya diangkut ke berbagai belahan dunia, seperti Cina dan India, untuk memasok pabrik-pabrik besi, termasuk Krakatau Steel,” ucapnya.
PIS merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada 2016. Pada 2021, PIS ditunjuk sebagai induk subholding integrated marine logistics yang menyelenggarakan seluruh usaha pelayaran, jasa kelautan, dan logistik.
Pendapatan perusahaan pada semester paruh pertama 2024 mencapai US$ 1,72 miliar. Pada tahun lalu angkanya mencapai US$ 3,3 miliar. Dalam 10 tahun ke depan, PIS menargetkan total pendapatan sebanyak US$ 8,9 miliar.
Tahun ini, target pendapatan perusahaan adalah US$ 3,42 miliar, dengan EBITDA US$ 1,32 miliar dan laba bersih setelah pajak sebanyak US$ 500 juta.
Berdasarkan angka tersebut, kinerja keuangan PIS pada semester pertama 2024 untuk pendapatan telah mencapai 50,28%, EBITDA perusahaan sebesar US$ 588 juta atau 44,44% dari target, dan NPAT sebesar US$ 281 juta atau 56,20% dari target.