Menteri Bahlil Akan Pangkas Perizinan Demi Genjot Investasi Hulu Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan meningkatkan investasi di sektor hulu migas. Salah satu caranya dengan memangkas perizinan.
“Perizinan kita terlalu banyak, jumlahnya sekitar 300. Ini yang akan kami pangkas dan potong,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sambutan di acara detikcom Leaders Forum yang disampaikan secara virtual pada Rabu (11/9).
Selain itu, pemerintah juga akan membuka komunikasi dengan kontraktor kontrak kerja sama untuk membahas masalah yang dihadapi. "Kami akan memberikan dukungan atau sweetner mumpuni yang dapat ditawarkan pemerintah kepada investor," katanya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi melaporkan kinerja investasi hulu migas pada semester pertama 2024 mencapai US$ 5,6 miliar atau Rp 86,3 triliun (kurs Rp 15.409 per dolar Amerika Serikat).
Jumlah itu baru mencapai 75% dari target paruh pertama tahun ini yang ditetapkan pemerintah. “Diperkirakan saat akhir tahun ini investasinya menjadi US$ 15,7 miliar,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada 19 Juli lalu.
Sebagai informasi, target investasi migas pada paruh pertama 2024 sebesar US$ 7,43 miliar, sedangkan untuk sepanjang tahun angkanya di US$ 17,7 miliar. Meski belum mencapai target, namun Dwi optimistis realisasi tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2023.
“Karena pada 2024 akan ada peningkatan 15% investasi dari realisasi 2023. Capaian ini juga lebih baik dari pada peningkatan investasi global yang berkisar 5%,” ujarnya.
Dalam paparannya, SKK Migas mencatat capaian investasi migas 2023 sebesar US$ 13,7 miliar belum memenuhi target tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh kendala pengeboran sumur pengembangan.
Dwi memperkirakan investasi tahun depan akan lebih baik. “Posisi 2025 di US$ 15,7 miliar, masih sejalan dengan target jangka panjang kami,” ucapnya.