ESDM: Nilai Proyek Pipa Gas Transmisi Dumai-Sei Mangkei Capai Rp 7,8 Triliun
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melanjutkan pembangunan proyek pipa gas transmisi ruas Dumai-Sei Mangkei di Pulau Sumatera. Pipa ini rencananya menyalurkan gas ke Pulau Jawa.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan telah mengusulkan ke Kementerian Keuangan agar proyek tersebut didanai anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.
Lelang proyeknya akan dilaksanakan pada 2025. "Nilai proyeknya Rp 7,8 triliun," katanya saat ditemui di Batang, Jawa Tengah, Senin (30/9).
Laode menyebut saat proses pengerjaan proyeknya masih desain dasar. Belum ada angka pasti seberapa panjang ruas pipa Dumai-Sei Mangkei. "Dihitung dulu jalur pipanya lewat mana. Panjang pipanya belum pasti, tapi angkanya di atas 500 kilometer," ujar Laode.
Pembangunan ruas tersebut merupakan fokus lanjutan pemerintah setelah mulai membangun pipa gas bumi Cirebon-Semarang. Proyek pipa Cisem ditargetkan selesai pada Februari 2026. “Aceh sampai Jawa Timur akan tersambung menjadi satu garis kalau pipa Dumai-Sei Mangke selesai,” ucapnya.
Jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat, dan Jawa Bagian Timur ini dibangun dalam rangka memperkuat rantai suplai gas bumi secara nasional.
Proyek pipa gas Dumai-Sei Mangkei bermanfaat untuk mendukung harga gas yang lebih terjangkau dengan toll fee yang lebih rendah. Termasuk juga memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, komersial dan rumah tangga.
Proyek tersebut masuk dalam Program Strategis Nasional dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Pipa gas Dumai-Sei Mangkei akan mengalirkan gas jangka panjang yang berasal dari produksi wilayah kerja (WK) Andaman di utara menuju sisi selatan Pulau Sumatra.