Bos Freeport Buka Suara soal Kebakaran di Smelter Gresik

Mela Syaharani
15 Oktober 2024, 17:45
tony wenas, freeport, smelter gresik
Katadata/Muhammad Zaenuddin
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas memastikan bahwa seluruh karyawan yang ada di lokasi kejadian dalam keadaan aman, tidak ada yang cedera dan tidak ada juga dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyesalkan insiden kebakaran yang terjadi di pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga Manyar di kawasan industri terintegrasi JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Senin (14/10). 

“Apa yang terjadi ini adalah suatu musibah dan kami sangat menyesali kejadian tersebut,” kata Tony dalam video pernyataan yang diterima Katadata.co.id pada Selasa (15/10).

Smelter Manyar merupakan smelter kedua Freeport Indonesia. Pada 1996, perusahaan membangun smelter peleburan tembaga pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama PT Smelting Gresik. 

Di smelter yang baru, perusahaan juga menghasilkan produk sekunder berupa lumpur anoda untuk pemurnian emas dan perak; asam sulfat untuk memproduksi pupuk; gipsum dan kerak tembaga untuk produksi semen dan beton; serta telurida tembaga yang berguna untuk semikonduktor, aplikasi optik dan pelapisan untuk pembangkit listrik tenaga surya.

Tony menyebut PTFI pada awal 2024 telah melakukan seluruh tahapan commissioning, termasuk menjalankan beberapa kali tahapan pengujian dan melewati harapan uji coba atau trial and error sejak Juni hingga September lalu.

“Saat ini kami juga meninjau kembali seluruh proses agar tidak terulang lagi di seluruh area kerja smelter,” ujarnya.

Dia menyebut, peninjauan ulang ini dilakukan bersama PT Chiyoda International Indonesia sebagai kontraktor untuk kegiatan Engineering, Procurement, dan Construction atau EPC. Tony juga akan melibatkan para ahli baik dari PTFI, Freeport McMoran, hingga Equipment Manufacturer serta para konsultan kami.

“Kami akan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari kebakaran. Kami juga melakukan assessment terhadap kerusakan yang terjadi, dengan harapan agar dikemudian hari hal ini dapat kami hindari dan tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Kebakaran di Smelter Gresin ini terjadi pada Senin 14 Oktober 2024 sekitar pukul 17.45 waktu setempat. Tony saat ini memastikan bahwa api telah sepenuhnya dipadamkan. Lokasi kebakaran berada di fasilitas gas cleaning plant atau tempat pemisahan gas bersih yang berperan penting untuk kegiatan operasional yang ramah lingkungan.

“Fungsinya untuk membersihkan gas sulfur dioksida (SO2) yang keluar dari proses furnace membakar konsentrat. Gas ini kemudian dibersihkan dan dikonversi menjadi asam sulfat yang dapat dimanfaatkan untuk pabrik pupuk dan juga untuk nikel HPAL serta kebutuhan lainnya,” katanya.

Tony memastikan bahwa seluruh karyawan yang ada di lokasi kejadian dalam keadaan aman, tidak ada yang cedera dan tidak ada juga dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Kebakaran ini hanya berjarak tiga minggu setelah Presiden Joko Widodo meresmikan aktivitas produksi smelter tembaga Manyar milik PTFI pada Senin (23/9). Smelter senilai Rp 56 triliun tersebut memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton untuk menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak per tahun.  

Jokowi memperkirakan adanya Rp 80 triliun tambahan pemasukan negara dari Freeport berupa deviden, royalti, pajak penghasilan atau PPh badan, PPh karyawan, pajak daerah, hingga pajak ekspor atau bea keluar.  

"Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju, yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak mengekspor barang mentah," kata Jokowi, dikutip dari siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...