Bahlil: Indonesia akan Jadi Pemasok Prekursor Baterai Mobil Listrik ke Tesla
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia akan segera mengekspor produk prekursor baterai kendaraan listrik untuk perusahaan milik Elon Musk, Tesla Inc. Perusahaan yang akan memasok prekursor baterai ini adalah pabrik milik ternary precursor Huaneng New Material Indonesia, yang merupakan anak perusahaan PT Huayou Indonesia.
Namun, Bahlil menyampaikan ekspor ini akan terlaksana ketika pabrik prekursor ini diresmikan.“Pabriknya sudah hampir selesai, mungkin bulan depan peresmiannya,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (1/11).
Bahlil tidak menjelaskan lebih lanjut berapa kapasitas ekspor yang akan dilakukan Huayou kepada Tesla. Namun yang jelas dia menegaskan pabrik prekursor ini akan diresmikan dalam waktu dekat. Dia sebelumnya mengatakan bahwa kapasitas ekspor ini akan diumumkan setelah pabrik tersebut diresmikan.
“Insya Allah November ini, paling lama Desember,” ujarnya.
Dilansir dari laman resmi Huayo, perusahaan asal Cina ini telah melakukan peresmian peletakan batu pertama untuk proyek prekursor pada 21 April 2024. Proyek ini terletak di Indonesia Weda Bay Industrial (IWIP) Park, Maluku Utara, Maluku.
Rencananya pabrik ini dapat menghasilkan 50 ribu ton prekursor baterai kendaraan listrik setiap tahunnya. Pada Juli lalu saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengatakan ekspor ini akan dimulai pada awal 2025.
"Hasil produksi prekursor oleh anak usaha Huayou di Maluku Utara akan digunakan untuk memenuhi permintaan bahan baku baterai listrik dalam pembuatan mobil listrik oleh Tesla," kata Bahlil di Jakarta, Senin (29/7).
Bahlil menjadwalkan pengapalan prekursor pertama besutan Huaneng ke Tesla akan dilakukan pada 1 Januari 2025. Bahlil mencatat sekitar 65% dari total produksi bahan setengah jadi dalam pembuatan baterai listrik telah diekspor ke Amerika Serikat.