Bahlil akan Bahas Nasib Ekspor Konsentrat Freeport dengan Prabowo
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan nasib perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) akan dirundingkan bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Kami akan rapat dengan Bapak Presiden. Jadi mungkin akan dibahas dari sekarang hingga Juni ini perlakuan untuk PTFI seperti apa,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM yang dipantau secara daring melalui KompasTv, Senin (6/1).
Operasional smelter milik PTFI telah dipercepat, yang awalnya ditargetkan pada Agustus, dimajukan pada Mei atau Juni tahun ini. Hingga saat ini belum ada keputusan pemerintah terkait relaksasi ekspor untuk PTFI.
Selain Prabowo, Bahlil menyebut masalah ini juga akan dibahas bersama kementerian lain, seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Perindustrian.
Smelter tembaga ini berfungsi untuk mengolah konsentrat tembaga yang ditambang oleh PTFI di Papua. Selama smelter belum bisa beroperasi, Freeport mengekspor konsentrat tembaga tersebut ke luar negeri.
Smelter tembaga PTFI terbakar pada Oktober 2024. Insiden ini membuat pabrik asam sulfat mereka belum bisa beroperasi. Dia mengatakan pabrik asam sulfat in komposisinya hanya 5-6% dari total komponen smelter tembaga tersebut.
“Jadi itu hanya bagian komponen kecil, tapi memang perintilannya banyak,” ujarnya.
PT Freeport Indonesia sebelumnya menyatakan, kegiatan operasi pada fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga mereka di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik masih dihentikan buntut kebakaran tersebut.
“Berdasarkan rencana perbaikan fasilitas yang terdampak, diperkirakan ramp-up operasi smelter PTFI dapat dimulai pada akhir semester pertama 2025,” kata VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati saat dihubungi Katadata.co.id pada Jumat (3/1).
Katri mengatakan dengan kondisi tersebut akan berdampak pada kapasitas penyimpanan konsentrat milik PTFI, baik yang ada di pelabuhan maupun di smelter. Stok konsentrat akan penuh dalam beberapa waktu ke depan.
“Kami tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk melakukan penjualan konsentrat yang semestinya dimurnikan di Smelter PTFI ke luar negeri sampai smelter dapat beroperasi penuh,” ujarnya.