Daftar Perusahaan Migas yang Masuk Bisnis CCS dan CCUS di Indonesia

Mela Syaharani
24 Januari 2025, 16:35
karbon, ccs, migas
123RF.com/Dilok Klaisataporn
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan ExxonMobil untuk pengembangan sektor petrokimia dan teknologi penangkapan karbon atau CCS di Indonesia dengan nilai investasi US$ 10 miliar atau Rp162 triliun. 

Data proyek IEA 2024 menunjukkan, beberapa perusahaan internasional juga berencana mengembangkan CCS dan carbon capture, utilization and storage (CCUS) di Indonesia. 

“CCS diharapkan bisa mengurangi emisi karbon dioksida (co2) mencapai 90%. Kami berharap ini (proyek ExxonMobil) bisa menjadi proyek CCS pertama yang akan beroperasi di Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya pada Rabu (22/1).

Melansir situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, CCS merupakan teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi karbon dioksida atau CO2 ke atmosfer.

Pemanfaatan CCS melalui tiga tahap, mulai dari pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 tertangkap ke tempat penyimpanan (transportation), dan penyimpanan ke tempat yang aman (storage).

Sedangkan CCUS adalah teknologi yang tidak hanya menangkap dan menyimpan karbon, tapi juga memanfaatkannya (utilization). CO2 yang sudah tertangkap nantinya diinjeksi ke dalam tanah untuk disimpan secara permanen. 

Nantinya karbon dioksida ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk nilai tambah, seperti beton dan bahan kimia. Selain itu, CO2 yang tersimpan dapat dipakai untuk meningkatkan produksi minyak bumi di lapangan migas, melalui teknologi enhanced oil recovery (EOR). 

Berdasarkan peta jalan Badan Energi Internasional (IEA), teknologi CCUS akan berkontribusi lebih dari 10% dari pengurangan emisi global pada 2050. Di Asia Tenggara, untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris, kebutuhan CCS/CCUS mencapai 35 juta ton CO2 pada 2030 dan lebih dari 200 juta ton CO2 pada 2050. 

Berikut daftar perusahaan migas selain Exxonmobil yang berencana mengembangkan CCS:

  • Abadi CCS/CCUS

Perusahaan: Inpex Masela Ltd.

Pengumuman proyek: 2018

Target operasi: 2027

Estimasi kapasitas: 2,41 Mt CO2/yr

  • Kilang Balikpapan

Perusahaan: Pertamina dan Air Liquide

Pengumuman proyek: 2022

Target operasi: 2030

Estimasi kapasitas:1,4 Mt CO2/yr

  • Banggai ammonia plant Central Sulawesi (Blue Amonia CCS)

Perusahaan: Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation, PT Panca Amara Utama, ITB, Pertamina

Pengumuman proyek: 2021

Target operasi: -

Estimasi kapasitas:-

  • CCS Sakakemang

Perusahaan: Repsol, Petronas, MOECO

Pengumuman proyek: 2021

FID: 2024

Target operasi: 2028

Estimasi kapasitas: 0,5 Mt CO2/yr

  • Central Sumatera Basin CCUS hub

Perusahaan: Pertamina dan Mitsui

Pengumuman proyek: 2022

Target operasi: 2030

Estimasi kapasitas:-

  • Gas power CCUS MoU

Perusahaan: GE Vernova, CARBONCO, BP, PLN Nusantara (Jawa 1)

Pengumuman proyek: 2023

Target operasi: -

Estimasi kapasitas:-

  • Gemah field EOR

Perusahaan: Petrochina dan PT Gemilang Buana Utama

Pengumuman proyek: 2022

FID: 2025

Target operasi: 2031

Estimasi kapasitas:-

  • Gundih CCUS EGR

Perusahaan: Pertamina, ITB, JGC, J-Power, JANUS (supported by METI Japan)

Pengumuman proyek: 2020

Target operasi: 2030

Estimasi kapasitas: 0,3 Mt CO2/yr

  • JSA Pertamina Chevron East Kalimantan

Perusahaan: Pertamina, Chevron

Pengumuman proyek: 2023

Estimasi kapasitas: -

  • Sukowati CO2-EOR (Jambaran Tiung Biru gas processing)

Perusahaan: Pertamina, Lemigas, JAPEX (supported by METI), JOGMEC

Pengumuman proyek: 2020

FID: 2024

Target operasi: 2025 

Estimasi kapasitas: 0,93 Mt CO2/yr

  • Sunda Asri Basin CCUS hub

Perusahaan: Pertamina, ExxonMobil 

Pengumuman proyek: 2022

Target operasi: 2030

Estimasi kapasitas: -

  • Tambak Lorok Gas-Fired Power Plant

Perusahaan: JERA, JGC Holdings, PLN

Pengumuman proyek: 2023

Estimasi kapasitas: -

  • Tangguh CCUS hub

Perusahaan: BP

Pengumuman proyek: 2023

Estimasi kapasitas: -

  • West Java sea rig-to-CCS JSA

Perusahaan: Pertamina, KNOC

Pengumuman proyek: 2024

Estimasi kapasitas: -

Proyek CCS ExxonMobil di Indonesia

Penandatanganan MoU antara pemerintah dan Exxonmobil sebelumnya  dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi dan Vice President ExxonMobil Chemical International Major Growth Ventures (ExxonMobil) Zoe Barinaga di Jakarta, Rabu (22/1).

Dia menyampaikan pihaknya akan segera membentuk satgas bersama untuk mendorong realisasi investasi ExxonMobil pada industri petrokimia dan CCS

Dia menyebut Exxonmobil sedang mempertimbangkan untuk membuat fasilitas CCS yang besar. “Kapasitasnya 3 juta ton, sedang mencari lokasi tepatnya. Sekitar Sunda Asri, antara Selat Sunda dan Laut Jawa,” kata Susiwijono.

ExxonMobil sebelumnya menandatangani kerja sama pengembangan CCS di Indonesia bersama PT Pertamina (Persero) pada Mei 2024. Keduanya sepakat untuk melakukan kegiatan pendahuluan (preliminary activities) untuk HOA Implementation on CCS Hub Development.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan dan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi mengatakan kerja sama CCS ini masih dalam tahap studi. “Pertamina dan ExxonMobil itu studi mengenai kapasitas yang dapat disetor di cekungan Sunda Asri dan rencana nanti mengenai pengembangan infrastrukturnya juga,” kata Jodi saat ditemui dalam acara IPA Convex di ICE BSD City pada Rabu (15/5). 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...