Inpex Buka Suara soal Surat Peringatan SKK Migas Terkait Blok Masela

Ringkasan
- INPEX Masela Ltd. menanggapi surat peringatan SKK Migas dan menyatakan akan melanjutkan pengembangan Lapangan Abadi setelah mendapat persetujuan revisi rencana pengembangan.
- Saat ini, INPEX telah menyelesaikan survei geologi dan geofisika darat, dan sedang dalam tahap akhir survei lepas pantai. Perusahaan juga tengah melakukan proses pengadaan untuk 4 paket tahap desain awal proyek.
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta INPEX untuk segera memulai pekerjaan ke arah produksi pada tahun ini, dan mengancam akan mencabut konsesi Blok Masela jika tidak ada progres.

INPEX Masela Ltd. merespons surat peringatan 1 yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas pepada perusahaan. SKK Migas mendorong INPEX segera memulai produksi gas di Lapangan Abadi Masela.
Perusahaan menyatakan, telah berkoordinasi dengan SKK Migas terkait surat tersebut. “Kami akan terus fokus pada pekerjaan pengembangan Lapangan Abadi yang saat ini sedang dilaksanakan,” demikian pernyataan perusahaan kepada Katadata.co.id, Kamis (13/2).
Perusahaan berjanji akan melanjutkan pekerjaan sesegera mungkin setelah mendapatkan persetujuan revisi kedua rencana pengembangan (POD) I pada 28 November 2023. Inpex menyebt, saat ini telah menyelesaikan pekerjaan lapangan berupa survei G&G darat pada akhir Desember lalu. Survei tersebut saat ini sedang dilakukan analisa.
“Sedangkan survei G&G lepas pantai sudah dalam tahap akhir, dan diperkirakan selesai sekitar akhir Februari 2025,” kata Inpex.
Inpex juga memastikan secara paralel sedang melakukan proses pengadaan atau tender empat paket tahap desain awal proyek (FEED) meliputi fasilitas SURF/FPSO/GEP/OLNG.
Dia menyebut, INPEX juga telah menyelesaikan dokumen ANDAL dan RKL-RPL yang nantinya diperlukan untuk memperoleh penerbitan Surat Kelayakan Lingkungan dan Surat Persetujuan oleh Menteri Lingkungan Hidup.
“INPEX bersama dengan mitra, tetap berkomitmen penuh untuk memajukan Proyek Abadi dan bekerja merealisasikan proyek ini dengan koordinasi yang erat bersama pemerintah dan pemangku kepentingan terkait,” ucapnya.
INPEX Masela Ltd merupakan operator Blok Masela yang memiliki 65% saham pengelolaan. INPEX membentuk konsorsium bersama PT Pertamina Hulu Energi Masela (20% saham) dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd untuk mengelola blok tersebut.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, pihaknya sedang menunggu kepastian pembeli gas agar proyek Lapangan Abadi bisa segera berjalan.
"Iya diharapkan bisa segera ada pembeli gasnya sehingga proyek bisa dimulai, tahun ini lah," kata Djoko kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/2).
Menteri Bahlil Minta Proyek Dikebut
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sebelumnya meminta INPEX segera memulai pekerjaan ke arah produksi pada tahun ini. Ia mengancam akan mencabut konsesi Blok Masela jika tak kunjung berprogres.
Bahlil mencatat, Inpex telah memegang konsesi Blok Masela sejak 1998 atau 26 tahun tetapi belum menerbitkan rencana pengembangan lapangan migas atau POD. Menurutnya, ancaman tersebut juga akan dilayangkan kepada investor yang telah selesai melakukan eksplorasi pada 300 sumur migas.
"Saya sudah bikin surat yang isinya kalau tahun ini tidak melakukan pekerjaan untuk produksi, ya mohon maaf, kami akan cabut konsesi. Kami akan mengevaluasi semua sumur migas untuk kebaikan investor, rakyat, bangsa, dan negara," kata Bahlil akhir Januari lalu.