Kemendag Berikan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport, Berlaku 6 Bulan

Mela Syaharani
19 Maret 2025, 10:55
Pabrik pemurnian logam mulia atau precious metal refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur pada Senin (17/3).
Katadata/Ryandanu
Pabrik pemurnian logam mulia atau precious metal refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur pada Senin (17/3).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan mengatakan telah memberikan persetujuan ekspor kepada PT Freeport Indonesia terkait relaksasi ekspor konsentrat tembaga. Relaksasi ini diberikan setelah pemerintah menyatakan kondisi kahar untuk kebakaran yang terjadi di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur pada Oktober 2024.

“Kementerian Perdagangan telah menerbitkan persetujuan ekspor (PE) sesuai (surat) rekomendasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” kata Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Andri Gilang Nugraha Ansari saat dihubungi Katadata.co.id pada Rabu (18/3).

Surat rekomendasi ekspor ini sudah diberikan oleh Kementerian ESDM per tanggal 17 Maret 2025. Dengan keluarnya surat tersebut, Freeeport dapat mengekspor konsentrat tembaganya per Senin lalu. “Masa berlaku (PE) enam bulan sejak tanggal rekomendasi ekspor diterbitkan,” ujarnya.

Pemerintah menyetujui permohonan PTFI untuk memperpanjang relaksasi ekspor 1,3 juta ton konsentrat tembaga selama enam bulan ke depan. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan keputusan tersebut merupakan hasil rapat terbatas antara Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada 16 Maret 2025. 

“Karena Freeport sahamnya 51% punya negara dan kemudian (ada) kondisi kahar ini karena fasilitas asam sulfatnya yang terbakar," ucapnya. 

Di sisi lain, Bahlil juga mendorong Freeport agar mempercepat perbaikan fasilitas gas cleaning plant di Smelter Manyar . "Kami minta Freeport melakukan percepatan agar proses hilirisasi dari seluruh konsentrat ini bisa terjadi di negara kita," ujarnya.

Freeport telah menyiapkan 12 kapal guna mempercepat proses pemuatan atau loading konsentrat tembaga untuk diekspor. Presiden Direktur Tony Wenas memperkirakan volume ekspor akan berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu ton per bulan. 

"Jadi kalau enam bulan kira-kira bisa mencapai 1,2 juta ton. Sebagaimana yang disampaikan Pak Bahlil karena kuotanya 1,27 juta ton," ujar Tony. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan