Inpex Memulai Fase Desain Rekayasa Awal Proyek LNG di Blok Masela

Ringkasan
- IHSG berpotensi melemah karena penurunan indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang mengindikasikan berkurangnya optimisme terhadap perekonomian.
- Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pidato Ketua Federal Reserve dan data inflasi Amerika Serikat, yang akan mempengaruhi pandangan investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga.
- Beberapa rekomendasi saham untuk dipertimbangkan antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Anak perusahaan INPEX Corporation, INPEX MASELA, LTD memulai fase inisiasi tahapan desain rekayasa awal atau Front-End Engineering Design (FEED) Onshore LNG (OLNG) untuk pengembangan Proyek LNG Abadi, Blok Masela.
“Kami melihat momentum ini sebagai sinyal positif bagi kelanjutan pembangunan lapangan Abadi, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional. Proyek ini ditunggu-tunggu karena perannya sangat vital dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Djoko Siswanto dalam sambutannya di Jakarta pada Rabu (9/4).
Fase inisiasi difokuskan pada pemilihan teknologi lisensor likuefaksi dan teknologi penggerak turbin gas, yang keduanya merupakan elemen penting untuk mempercepat keseluruhan tahapan FEED. Tahap ini penting memastikan kesiapan proyek dan kesesuaian dengan jadwal pengembangan, guna mewujudkan realisasi proyek secara tepat waktu.
Hasil dari fase ini akan menjadi dasar teknis dan komersial untuk pelaksanaan FEED selanjutnya, sekaligus memastikan integrasi teknologi likuefaksi yang canggih guna mengoptimalkan kinerja dan keandalan.
“Saya berharap inisiasi ini akan membawa akselerasi progres Lapangan Abadi lebih cepat ke tahap selanjutnya. Mulai dari pengiriman LNG yang tepat waktu, sesuai dengan anggaran dan jadwal,” ujarnya.
Dia juga berharap pelaksanaan inisiasi ini dapat mendukung tercapainya keputusan akhir investasi pada 2026. “Diharapkan elemen pendukung lainnya seperti penerbitan izin pelepasan kawasan hutan untuk LNG lepas pantai, kelanjutan AMDAL, dan kemajuan aspek komersial baik LNG dan gas pipa dapat direalisasikan,” katanya.
Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train likuefaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (BCPD).
INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).