Freeport sebut Smelter Manyar yang Terbakar Sudah Mulai Beroperasi


PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga Manyar di Gresik, Jawa Timur sudah mulai beroperasi pasca kebakaran tahun lalu. Smelter ini akan menghasilkan katoda tembaga pada minggu ke-4 bulan Juni.
“Setelah dimasukkan konsentrat, diolah di-furnace (perapian) menjadi anoda tembaga, kemudian, dibawa ke electrorefinery untuk menjadi katoda tembaga,” kata Tony dalam siaran pers, Kamis (22/5).
Dia menyebut kembali beroperasinya Smelter PTFI ini merupakan capaian baik dan penyelesaian berbagai tantangan serta melaksanakan komitmen terhadap hilirisasi.
“Produksi smelter sebetulnya akan dimulai pekan ketiga bulan Juni. Namun, pada perkembangannya, proses perbaikan dapat diselesaikan lebih cepat,” kata Tony.
Tony menyampaikan, PTFI menggunakan pesawat-pesawat kargo berbadan lebar untuk mempercepat pengiriman material dari luar negeri. Antara lain, Boeing 747 dan tiga kali perjalanan Antonov-AN124 dengan total lebih dari 300 ton.
Tony menambahkan, perusahaan juga mengerahkan tenaga kerja sekitar 2.000 orang untuk perbaikan dengan skema kerja dua shift dan fokus pada perbaikan, pengadaan, konstruksi dan instalasi.
“Kami berupaya maksimal agar perbaikan dan commissioning smelter selesai lebih cepat dan efisien. Setiap tahap kami lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan agar smelter secepatnya kembali berproduksi,” kata Tony.
Saat ini, smelter PTFI telah beroperasi kembali dan akan memasuki fase ramp-up, yaitu kapasitas produksi yang meningkat secara bertahap dari 40% hingga mencapai produksi penuh 100% pada bulan Desember 2025.
“Akselerasi perbaikan dan produksi smelter ini menjadi bukti nyata PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir yang mendukung penuh program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah sekaligus komitmen terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),” sebutnya.
Tony menegaskan kembali beroperasinya Smelter PTFI ini menjadi langkah strategis yang tidak hanya mendukung kemandirian industri dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Sebagai bagian dari visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, PTFI berkomitmen untuk terus berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi bangsa dan negara,” katanya.
Perpanjangan IUPK
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku telah menggelar pertemuan dengan jajaran Freeport pada pekan ini. Setidaknya, ada dua hal yang dibahas dalam pertemuan antara Menteri Bahlil dan Freeport.
Pembahasan pertama yaitu progres perbaikan dan operasional smelter Manyar, Gresik, Jawa Timur yang terbakar pada Oktober 2024. “Freeport melaporkan kepada saya bahwa smelter mereka yang tadinya selesai September, itu (perbaikan) sudah selesai bulan ini,” kata Bahlil usai ditemui dalam acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Banten, Rabu (21/5).
Selain menyelesaikan perbaikan, Freeport juga mulai melakukan ramp up atau pemanasan smelter. Hal ini dilakukan karena proses tersebut membutuhkan waktu 2-3 minggu. “Juni awal bahan baku konsentratnya masuk (diolah smelter),” ujarnya.
Selain smelter, Bahlil mengatakan pertemuan tersebut juga membahas perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia yang berakhir pada 2041. Namun, Bahlil menjelaskan pertemuan ini baru langkah awal dan belum ada pembahasan spesifik terkait dengan perpanjangan IUPK tersebut
“Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu spesifik pembahasannya, tapi saya memang diajak untuk mambahas itu. Tapi kita lihat perkembangan ya,” ucapnya.