Lewat Mentari, Inggris Bantu RI Bangun Proyek Energi Bersih Rp 72,7 Triliun

Mela Syaharani
3 Juli 2025, 16:10
energi
Katadata/Mela Syaharani
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing menyampaikan bahwa program kemitraan energi rendah karbon Inggris Indonesia (Mentari) telah membantu pembangunan proyek energi bersih dengan total nilai £ 3,29 miliar atau Rp 72,7 triliun.

“Proyek-proyek ini melibatkan pengembang lokal dan internasional,” kata Downing dalam sambutannya di acara Mentari Day, Kamis (3/7).

Jumlah tersebut merupakan total keseluruhan nilai yang tercipta sejak program Mentari diluncurkan pada 2020 hingga 2025.

Menurut Downing, program Mentari memiliki peran membuka investasi dan mempercepat peluncuran proyek EBT di Indonesia. “Ini sinyal yang jelas dari peningkatan kepercayaan investor terhadap masa depan EBT di Indonesia,” ujarnya.

Sejak 2020, Mentari telah mendorong investasi energi terbarukan melalui skema Viability Gap Fund (VGF) yang inovatif bersama PT SMI. Mentari memberikan hibah sebesar Rp 21 miliar melalui skema pembiayaan campuran.

Mentari juga membuka pendanaan untuk tiga proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) baru yang dikembangkan oleh PT Brantas Energi. Ketiga proyek tersebut berlokasi di Lombok (Nusa Tenggara Barat), Bali dan Sumatera Barat, dengan total kapasitas mencapai 7,1 megawatt (MW).

Hibah yang didanai Inggris ini menutupi sebagian dari belanja modal proyek dan menarik total investasi sekitar Rp 210 miliar. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kolaborasi publik-swasta dapat mempercepat infrastruktur energi bersih yang dapat direplikasi.

Membangun Jaringan Listrik Tenaga Surya

Mentari juga membangun jaringan listrik mini bertenaga surya berkapasitas total 95 kilowatt-peak (kWp) di Desa Mata Redi dan Mata Woga di Sumba Tengah (Nusa Tenggara Timur).

Jaringan ini memberikan akses listrik bagi 238 rumah tangga dan fasilitas umum, serta 16 usaha mikro dan kecil yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik.

Sistem energi terbarukan milik masyarakat ini telah berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari mereka sehingga toko-toko dapat tetap buka hingga malam. Termasuk juga membuat klinik kesehatan dapat menyimpan obat-obatan di dalam lemari pendingin, dan anak-anak dapat belajar di bawah penerangan listrik di malam hari.

‘Kami di Kementerian ESDM akan memanfaatkan apa yang menjadi hasil dari Mentari ini. Kita sedang menyiapkan percepatan listrik pedesaan, terutama di Wilayah Timur,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan