Pasokan Gas Cikarang Listrindo Terganggu Imbas Ledakan Pipa Pertamina Subang
Sekretaris Perusahaan PT Cikarang Listrindo, Rani Maheswari Miraza, menyampaikan korporasinya mengalami gangguan pasokan gas. Rani mengatakan kondisi ini imbas terjadinya insiden dan pemadaman tidak direncanakan (unplanned shutdown) di area Stasiun Pengumpul Field Subang yang dioperasikan oleh Pertamina EP (PEP) pada 5 Agustus lalu.
“Kondisi ini berdampak pada pasokan gas bumi ke seluruh pelanggan PEP Jawa Bagian Barat, yang diantaranya adalah PT Cikarang Listrindo Tbk,” kata Rani dalam keterbukaan informasi, Kamis (14/8).
Cikarang Listrindo mendapatkan pasokan gas dari PEP dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berdasarkan kontrak pasokan gas yang berlaku masing-masing hingga Desember 2029 dan Maret 2035.
Pada 10 Agustus, Rani menyebut, perusahaannya menerima informasi awal melalui pemberitahuan resmi dari PGN terkait kondisi penurunan tekanan penyaluran gas ke Perseroan.
Selanjutnya, pada 13 Agustus 2025, PGN menyampaikan pemberitahuan resmi berikutnya terkait masalah tekanan kritis pada jaringan South Sumatra West Java, yang mengindikasikan adanya potensi penurunan tekanan gas yang disuplai ke pembangkit listrik kami.
“Sebagai tanggapan, kami segera mengambil langkah mitigasi dengan memanfaatkan bahan bakar lainnya, untuk memastikan pemenuhan kebutuhan energi pelanggan industri tanpa gangguan, hingga pasokan gas dari PEP dan PGN kembali normal,” ujarnya.
Dia mengatakan hingga hari ini tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional. Perusahaan saat ini masih menilai potensi dampak dari gangguan pasokan gas terhadap keuangan mereka.
“Perseroan tetap berkomitmen untuk memantau situasi secara cermat dan saat ini sedang berkoordinasi dengan pemasok gas, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya, sebagai langkah mitigasi untuk menjaga reliabilitas operasional pasokan listrik,” ucapnya.
Sebelumnya terjadi insiden ledakan sumur minyak di Gas line CO2 Removal, Stasiun Pengumpul Subang, Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang pada Selasa (5/8), sekitar pukul 04.30 WIB.
“Dalam insiden tersebut, dua pekerja mengalami cidera luka bakar dan dalam keadaan sadar penuh. Kedua korban mendapatkan penanganan pertama di RS Hamori Subang. Selanjutnya korban dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk penanganan dan perawatan lebih lanjut,” kata PEP dalam siaran pers, Selasa (5/8).
Kendati demikian, Pertamina EP memastikan pasokan gas ke konsumen jargas kembali normal dan telah berhasil disalurkan kembali sejak Selasa (5/8) sore.
Kurangnya Pasokan Gas untuk Jawa Barat
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman menyampaikan saat ini memang terjadi penurunan volume gas yang disalurkan pada Agustus 2025 oleh pemasok gas/KKKS hulu migas. Hal ini berdampak pada pengaliran gas untuk sementara waktu kepada sebagian pelanggan gas PGN di wilayah Jawa Barat.
“Kondisi ini disebabkan oleh adanya pemeliharaan operasional tak terencana (unplanned) di beberapa pemasok gas serta beberapa rencana tambahan pasokan gas yang masih dalam progres,” kata Fajriah dalam siaran pers, dikutip Kamis (14/8).
Dia menyebut PGN hingga saat ini belum mendapatkan tambahan kargo gas alam cair (LNG) domestik untuk periode Agustus 2025 sebagai sumber alternatif lainnya. Perusahaan telah menyampaikan kepada pelanggan terdampak untuk mengatur pemakaian gas. Adapun bagi pelanggan dengan sistem dual fuel, sementara mempersiapkan bahan bakar lainnya sebagai energi pengganti.
Fajriah menyampaikan PGN bersama pemangku kepentingan terkait sedang melakukan percepatan untuk memperoleh tambahan alokasi pasokan, termasuk LNG, dan menyalurkannya kembali kepada pelanggan secepat mungkin.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang terjadi dan memahami bahwa kondisi ini dapat memengaruhi kelancaran operasional pelanggan. PGN akan terus memberikan pembaharuan informasi secara berkala melalui saluran resmi perusahaan, serta memastikan koordinasi intensif agar pasokan dan layanan dapat segera pulih,” katanya.
