Harga Batu Bara Acuan Naik 3,3% pada Periode Pertama Oktober 2025

Mela Syaharani
1 Oktober 2025, 12:35
Aktivitas bongkar muat batu a milik salah satu perusahaan pertambangan di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (17/9/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu a acuan (HBA) periode ke
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/bar
Aktivitas bongkar muat batu a milik salah satu perusahaan pertambangan di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (17/9/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu a acuan (HBA) periode kedua September turun sekitar 1,75 persen dari 105,33 dolar AS per ton pada periode pertama September menjadi 103,49 dolar AS per ton pada periode kedua September.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga batu bara acuan (HBA) dengan kalori tertinggi pada periode pertama Oktober 2025 naik US$ 3,45 per ton atau 3,33% dibandingkan periode kedua September.

Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 326.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu bara Acuan untuk Periode Pertama Bulan Oktober Tahun 2025. Dalam keputusan tersebut, harga batu bara acuan dibedakan menjadi empat golongan:  

  • HBA dengan nilai kalor 6.322 kilo kalori (kcal) per kilogram (kg) GAR naik 3,33% dibandingkan periode kedua September 2025, dari US$ 103,49 per ton menjadi US$ 106,94 per ton.   
  • HBA I dengan nilai kalor 5.300 kcal per kg GAR naik dari US$ 64,40 per ton menjadi US$ 64,84 per ton. 
  • HBA II dengan nilai kalor 4.100 kcal per kg GAR naik dari US$ 42,58 per ton menjadi US$ 43,12 per ton. 
  • HBA III dengan nilai kalor 3.400 kcal per kg GAR naik dari US$ 32,78 per ton menjadi US$ 32,95 per ton.

Batubara dengan nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR, digunakan sebagai acuan harga jual untuk kebutuhan penyediaan listrik dan bahan bakar industri, kecuali untuk industri pengolahan dan pemurnian mineral logam. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah menerbitkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan Untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu Bara. Peraturan ini berlaku 1 Maret 2025 sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga penjualan komoditas mineral logam dan batu bara di pasar global maupun dalam negeri.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Tri Winarno menyatakan penetapan Harga Mineral Acuan (HMA) dan Harga Batubara Acuan (HBA) kini dilakukan dua kali sebulan, yaitu setiap tanggal 1 dan 15. Berdasarkan data Kementerian ESDM, grafik HBA memang fluktuatif sejak awal tahun, namun memiliki kecenderungan turun sejak Mei 2025.  

Harga Mineral Acuan 

Menteri ESDM juga menetapkan harga mineral acuan berbagai komoditas mineral sebagai patokan periode pertama Oktober 2025. HMA nikel dipatok US$ 15.101,67 per metrik ton kering (dmt). Kemudian kobalt US$ 33.307,67 per dmt dan timbal US$ 1.954,20 per dmt.  

Berikut Daftar HMA komoditas lainnya:

  • Seng: US$ 2.939,37 per dmt  
  • Aluminium: US$ 2.662,83 per dmt  
  • Tembaga: US$ 9.935,83 per dmt   
  • Emas sebagai mineral ikutan: US$ 3.676,33 per troy ounce
  • Perak sebagai mineral ikutan: US$ 42,32 per troy ounce
  • Ingot timah Pb 300: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Ingot timah Pb 200: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Ingot timah Pb 100: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan  
  • Ingot timah Pb 050: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan   
  • Ingot timah 4NINE: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan   
  • Logam emas: LBMA Gold PM Fix pada hari penjualan  
  • Logam perak: LBMA Silver Fix pada hari penjualan   
  • Mangan: US$ 3,28 per dmt
  • Bijih besi laterit/hematit/magnetit: US$ 1,55 per dmt
  • Bijih krom: US$ 6,37 per dmt
  • Konsentrat titanium: US$ 9,04 per dmt.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...