Anggaran ESDM Baru Terserap 31%, Sejumlah Proyek Belum Berjalan

Andi M. Arief
11 November 2025, 17:04
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kanan) dan Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Rapat
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kanan) dan Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Rapat tersebut membahas progres dan evaluasi pelaksanaan program triwulan III tahun 2024, rencana program kerja 100 hari dan program strategis tahun 2025 Kementerian ESDM.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mencatat realisasi anggaran kantornya baru mencapai 31,12% hingga hari ini, Selasa (11/11). Namun Bahlil meyakini angka tersebut dapat melonjak mencapai 92% dalam waktu kurang dari dua bulan.

Bahlil menjelaskan realisasi anggaran Kementerian ESDM telah mencapai 65% jika merujuk pada anggaran awal tahun ini senilai Rp 8,3 triliun. Menurutnya, rendahnya realisasi anggaran kantornya disebabkan oleh tambahan anggaran senilai Rp 6 triliun untuk melaksanakan program strategis pemerintah menjadi Rp 14,1 triliun.

Dia mencatat beberapa program prioritas pemerintah yang akan dikerjakan dengan tambahan anggaran tersebut adalah bantuan pasang baru listrik, jaringan gas, dan program listrik desa.

"Dengan demikian, 30% dari total anggaran kami merupakan penugasan ke PT Perusahaan Listrik Negara. Tidak ada masalah untuk agar realisasi anggaran lebih dari 90% akhir tahun ini," kata Bahlil di Gedung DPR, Selasa (11/11).

Bahlil menghitung total anggaran yang menjadi penugasan ke PLN mencapai Rp 4,4 triliun. Namun Bahlil menyampaikan anggaran yang telah diserap dari tambahan anggaran senilai Rp 6 triliun baru sekitar 2,48%.

Dia memaparkan Kementerian ESDM memiliki sembilan program prioritas pada tahun ini senilai Rp 8,6 triliun. Adapun proyek dengan realisasi tertinggi adalah pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang II yang mendekati 90%.

Adapun realisasi proyek terendah dimiliki oleh pembangunan 115.264 jaringan gas pada tahun ini atau sebesar 0%. Bahlil belum menjelaskan lebih lanjut alasan proyek senilai Rp 675 miliar tersebut belum dikerjakan sama sekali.

Sementara itu, setidaknya ada dua proyek yang anggarannya belum dicairkan walaupun pembangunan fisik telah dilakukan. Kedua proyek tersebut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di dua lokasi dengan total nilai hampir Rp 20 miliar, yakni di sekolah dan daerah tertinggal, terdepan dan terluar.

Di sisi lain, Komisi XII DPR RI telah menyetujui alokasi anggaran 2026 untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebanyak Rp 21,67 triliun. Nilai tersebut naik 166,87% dari komposisi pagu awal yang dipatok sebesar Rp 8,12 triliun.

"Selanjutnya pimpinan meminta persetujuan kepada seluruh anggota Komisi 12 DPR RI terhadap pagu definitif Kementerian ESDM RI tahun anggaran 2026. Apakah dapat disetujui?," kata Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya dalam rapat kerja, Rabu (3/9).

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan anggaran tersebut berasal dari beberapa sumber. "Dari rupiah murni Rp 18,36 triliun, PNBP Rp 2,69 triliun, dan BLU Rp 0,61 triliun,” kata Yuliot.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...