Freeport: Dua Tambang yang Tak Longsor Sudah Beroperasi Lagi Akhir Oktober 2025
PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan dua tambang perusahaan yakni Deep Mill Level Zone and Big Gossan sudah mulai beroperasi kembali. Dua tambang tersebut merupakan lokasi yang tidak mengalami longsor pada 8 September 2025.
Longsor yang terjadi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave itu menyebabkan 800 ribu aliran lumpur mengalir ke dalam tambang bawah tanah GBC, sehingga mengakibatkan tujuh pekerja meninggal dunia.
“Pada akhir Oktober 2025, PTFI telah memulai kembali operasi di tambang bawah tanah Big Gossan dan Deep Mill Level Zone yang tidak terdampak insiden tambang Grasberg Block Cave,” kata VP Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati kepada Katadata, Jumat (14/11).
Pernyataan ini selaras dengan keterangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Tri Winarno bahwa kedua tambang sudah mulai beroperasi.
“Sudah, sudah (beroperasi), yang DMLZ sama Big Gossan,” ucap Tri dikutip dari Antara, Jumat (14/11).
Meskipun sudah beroperasi, Tri menyampaikan kedua tambang tersebut belum berproduksi. Nantinya, ketika kedua tambang tersebut kembali berproduksi, hasil pertambangan akan diserap sepenuhnya oleh smelter Freeport yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.
Dalam laporan perusahaan induk PTFI yakni Freeport McMoran kuartal III 2025 disebutkan bahwa mereka secara paralel berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia berkaitan dengan rencana produksi mendatang yang sedang dievaluasi. Pada 24 September 2025 PTFI menyiapkan perkiraan skenario untuk operasional tambang mereka.
“Potensi ini melibatkan pembukaan kembali tambang bawah tanah Big Gossan dan Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang tidak terdampak pada kuartal keempat 2025. Diikuti dengan pembukaan kembali bertahap dan peningkatan produksi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada 2026,” kata FCX dikutip Kamis (29/10).
