Pemerintah Pasok 2.000 Liter BBM ke Aceh dengan Pesawat Perintis

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Desember 2025, 20:28
Warga antri membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Bencana longsor dan banjir bandang pada Selasa (25/11) lalu menyebabkan stok BBM terbatas karena akses jala
ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU
Warga antri membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Bencana longsor dan banjir bandang pada Selasa (25/11) lalu menyebabkan stok BBM terbatas karena akses jalan terputus.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah mulai memulihkan akses energi di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh dengan menyalurkan bahan bakar minyak (bbm) menggunakan pesawat perintis. PT Pertamina pada Jumat (5/12), mengirimkan pasokan awal masing-masing 1.000 liter biosolar dan 1.000 liter pertalite ke Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pasokan BBM yang tersedia kali ini dapat mendukung mobilitas tim gabungan yang tengah melakukan pencarian, evakuasi, dan distribusi logistik kepada warga terdampak bencana.

“Hari ini di Aceh, PT pertamina telah menyalurkan BBM melalui pesawat perintis ke Bener Meriah dan Aceh Tengah, ini tahap awal sebanyak 1.000 liter Biosolar dan 1.000 liter Pertalite,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers yang disiarkan oleh kanal Youtube BNPB Indonesia.

Selain itu, pasokan BBM juga dapat dimanfaatkan untuk membantu aktivitas masyarakat. “Ini tentu saja akan sangat membantu mobilitas dari baik itu tim gabungan di lapangan maupun masyarakat di Bener Meriah dan Aceh Tengah,” ujarnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyampaikan stok bahan bakar minyak (BBM) di kawasan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berada di level ketahanan 7 hingga 8 hari. “Tapi memang di beberapa daerah yang jalannya putus, itu mobilisasi BBM-nya terkendala,” kata Bahlil di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (4/12).

Bahlil menyampaikan pemerintah  menggunakan berbagai cara untuk menjaga pasokan BBM tetap berjalan di lokasi terdampak bencana Sumatera. Salah satunya yakni menggunakan genset untuk menjalankan pompa BBM di SPBU yang listriknya padam.

Pemerintah juga menggunakan tangki BBM langsung untuk mendistribusikan ke titik-titik yang membutuhkan. Bahlil menamhakan, sistem barcode untuk pembayaran BBM subsidi Biosolar dan Pertalite kini dihapuskan sementara. “Kalau di Tapanuli Tengah sebagian pompa bensin sudah beroperasi 24 jam,” ujar Bahlil.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...