Smelter Tembaga Tak Beroperasi, Freeport Pastikan Tidak Ada PHK
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjamin seluruh karyawan pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter di kawasan Java Integrated and Industrial Estate Pulau Jawa (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, tetap bekerja hingga operasional kembali pulih pada April 2026.
Ia mengatakan smelter tembaga itu belum beroperasi sekarang karena tidak ada pasokan konsentrat yang bisa diolah dari tambang mereka. "Tetapi tidak ada karyawan yang kami lakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Jadwal kerja diatur ulang dan hanya jumlah tenaga kontraktor yang berkurang, karena belum masuk tahap operasi penuh," ujar Tony Wenas dikutip dari Antara, Rabu (10/12).
Dia menyampaikan penghentian sementara produksi dipicu terputusnya suplai konsentrat dari tambang bawah tanah Grasberg Block Cave di Tembagapura, Papua, setelah longsor lumpur bijih basah pada 8 September 2025.
Kondisi itu membuat tingkat produksi PTFI turun menjadi sekitar 30% atau 65 ribu-70 ribu ton per hari, jauh di bawah kapasitas normal 200 ribu ton. "Kami perkirakan Maret 2026 mulai menambang lagi. Jika itu tercapai, konsentrat bisa dikirim ke smelter pada April, sehingga fasilitas dapat beroperasi kembali," katanya.
Tony menyebut selama pasokan belum masuk, tim di Gresik fokus pada pemeliharaan rutin untuk memastikan kesiapan teknis saat smelter beroperasi lagi.
Sebelum pasokan terputus, tingkat kenaikan kapasitas produksi (rate up) smelter telah mencapai 70%-80% dan diperkirakan mencapai 100% jika operasi tidak terhenti. "Heating up, pemeliharaan, dan penetralan area tetap kami lakukan agar ketika konsentrat masuk, smelter bisa langsung dijalankan meski secara bertahap," ujarnya.
Dua tambang PTFI yang lain, yakni Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Big Gossan yang tidak terdampak longsor telah kembali beroperasi meski belum mencapai kapasitas penuh. Target pemulihan tambang Grasberg pada Maret-April 2026 disebut menjadi kunci normalisasi pasokan konsentrat dan keberlanjutan operasional smelter.
Evaluasi Beli Konsentrat Amman Mineral
PT Freeport Indonesia sedang mengkaji opsi atau potensi untuk membeli konsentrat tembaga yang dihasilkan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk.
Selain karena pasokan dari tambang terputus, disaat yang sama Amman juga mengalami kondisi kahar di smelter-nya berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Pabrik pengolahan ini sempat berhenti beroperasi pada Juli dan Agustus 2025 sehingga hasil tambang mereka diekspor. Untuk menyelesaikan kondisi ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya meminta kedua perusahaan untuk bekerja sama.
“Kajian tersebut mencakup berbagai aspek, diantaranya aspek teknis, operasional, keekonomian, serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,” kata VP Corporate Communications Freeport, Katri Krisnati kepada Katadata.co.id, Jumat (21/11).
