Kurangi Stok di Gudang, Bulog Lepas 600 Ribu Ton Beras Sebelum Lebaran
Perum Bulog akan menjaga pasokan di gudangnya agar dapat menyerap beras hasil panen raya yang tiba pada Maret-April mendatang. Perusahaan pelat merah itu menargetkan 600 ribu ton beras akan tersalurkan sebelum Idul Fitri pada bulan April.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, penyaluran beras meliputi operasi pasar, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), beras komersil, bahan baku industri, dan ekspor beras. "Dengan demikian, stok beras di gudang tinggal satu juta ton," kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi pangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2).
(Baca: Bulog Ekspor 100 Ton Beras ke Arab Saudi Pekan Ini)
Saat ini, total stok beras di gudang Bulog mencapai 1,77 juta ton dengan total kapasitas penyimpanan beras 3,8 juta ton. Jika stok beras dikurangi, Bulog bisa menyerap beras sebesar 2 juta ton saat musim panen mendatang.
Budi juga telah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita agar industri makanan dapat menyerap beras Bulog. Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu akan terus memantau perkembangan di pasar maupun kondisi gudang Bulog. "Ini akan sesuai dengan perkembangannya," katanya.
Sedangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, panen beras pada Maret-April mendatang akan berkisar 2-4 juta ton. "Ini kami persiapkan," ujar dia.
(Baca: Bulog Catat Beras Impor Sejak 2018 Masih Tersisa 900 Ribu Ton)
Beberapa waktu lalu Bulog sempat terkendala banyaknya stok beras yang menumpuk di gudang. Hal ini sempat mengakibatkan 20 ribu ton beras terancam dibuang lantaran mengalami penurunan mutu akibat disimpan lebih dari setahun (disposal stock).
Pada 2018, Bulog mendapat penugasan untuk mengimpor 2 juta ton beras dari sejumlah negara. Namun dari total penugasan itu, jumlah yang direalisasikan hanya sekitar 1,8 juta ton.