RI Kalah Saing dari Vietnam Gaet Peluang Perang Dagang AS-Tiongkok

Rizky Alika
25 Juli 2019, 19:12
Daya Saing, Perang Dagang, Vietnam, Perdagangan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi kegiatan ekspor dan impor. Pemerintah diminta membenahi logistik dan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai daya saing Indonesia masih lemah dibandingkan Vietnam. Akibatnya, Indonesia masih tertinggal dibanding Vietnam dalam menangkap peluang perang dagang AS-Tiongkok.

"Vietnam bisa menggantikan produk Tiongkok di pasar AS (Amerika Serikat). Indonesia juga bisa, bila siap. Tapi kita masih lemah," kata Pusat Kajian Perdagangan Luar Negeri, Nurlaila Nur Muhammad di Grand Mercure, Jakarta, Kamis (25/7).

Dia menyatakan Kemendag memiliki tugas berat untuk menjaga neraca perdagangan tetap sehat. Hal ini untuk mencegah pelebaran defisit transaksi berjalan.

(Baca: Indeks KICI: Investor Institusi Paling Khawatir Efek Perang Dagang)

Oleh karena itu, pihaknya akan mencoba fokus mendorong ekspor. Upaya ini dilakukan dengan melakukan pemetaan potensi, menerbitkan kebijakan dari sisi ekspor dan impor, serta berdiskusi dengan kementerian dan lembaga terkait.

Nurlaila juga mengatakan, Indonesia juga harus bisa memanfaatkan fasilitas pengurangan bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP). "Selama belum dicabut, pengusaha bisa manfaatkan GSP," ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...