Pemerintah Fokus Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
27 Mei 2019, 15:47
Tenaga Kerja
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar menjadi tenaga yang terlatih dan terampil. Dengan perbaikan-perbaikan kualitas melalui pendidikan vokasi, pemagangan, dan pemberian sertifikasi, para tenaga kerja itu pada akhirnya diharapkan bisa meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat dunia.

 

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan setelah fokus membangun infrastruktur, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia mulai tahun ini. 

 

"Kebutuhan kita adalah SDM berkualitas dalam jumlah relatif memadai dan tersebar merata di berbagai daerah. Itu tantangan kita pada tahun 2019, " kata Menteri Hanif.

 

Indonesia sebenarnya bisa memanfaatkan bonus demografi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, karena terbukti negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan mengalami booming pertumbuhan ekonomi. Ketiga negara itu berhasil mempersiapkan sumber daya manusia pada saat terjadi bonus demografi dan berhasil mengatasi masalah-masalah seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.

 

Badan Pusat Statistik memprediksi Indonesia selama periode 2030-2040 akan menikmati bonus demografi. Di tahun-tahun itu, jumlah penduduk Indonesia yang berusia produktif, yakni 15 hingga 64 tahun, lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif, di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Pada periode ini, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan akan mencapai 297 juta jiwa.

 

BPS juga memproyeksikan pada tahun ini, kelompok usia produktif akan mencapai besaran 67 persen dari total populasi penduduk dan sebanyak 45 persen dari 67 persen tersebut berusia antara 15-34 tahun. Namun setelah 2030, jumlah penduduk usia tua (65 tahun ke atas) mulai meningkat. Hingga pada 2045, Indonesia sudah memasuki aging society dengan perkiraan penduduk tua mencapai 12,45 persen dari total penduduk.

Sayangnya dari sisi daya saing, Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Meskipun secara global daya saing Indonesia meningkat, di tingkat ASEAN Indonesia masih kalah dari beberapa negara ASEAN lain. Menurut World Economic dalam The Global Competitiveness Report 2018, daya saing Indonesia berada di peringkat ke 45 dari 140 negara. Meski naik dari peringkat ke 47 dari 135 negara pada 2017, peringkat daya saing Indonesia pada 2018 itu masih berada di bawah Singapura (peringkat ke 2), Malaysia (25, dan Thailand (38). Indonesia hanya unggul dari Filipina (58), Brunei Darussalam (62), Vietnam (77), Kamboja (110), serta Laos (112).

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...