Isuzu Targetkan Penjualan Akhir Tahun Tumbuh 23%

Image title
22 November 2018, 10:57
Suasana aktivitas pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.
Arief Kamaludin|KATADATA
Suasana aktivitas pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menargetkan pertumbuhan volume penjualan produknya hingga akhir tahun dapat tumbuh 22%-23% dibandingkan realisasi tahun 2017. Adapun, per Oktober ini, mereka sudah mencatatkan penjualan sebanyak 20 ribu unit atau sudah naik 20,8% dari posisi bulan yang sama tahun sebelumnya sebanyak 16,6 juta unit.

“Sampai akhir tahun kami optimis terus tumbuh, karena dalam tiga bulan terakhir ini permintaan cenderung meningkat terutama dari segmen ritel dan trade,” kata General Manager Sales IAMI Yohanes Pratama saat acara Workshop dengan media di Jakarta, Rabu (21/11).

(Baca: Sempat turun Astra kembali incar 50 persen pangsa pasar kendaraan)

Yohanes mengatakan salah satu yang mempengaruhi naiknya permintaan yaitu penegakkan sanksi angkutan barang yang melanggar ketentuan Over Dimension and Over Loading (ODOL) oleh Kementerian Perhubungan. Dengan begitu, banyak pengusaha yang akhirnya memilih untuk membeli armada truk baru untuk menyesuaikan dengan regulasi tersebut.

Peraturan yang mulai ditegakkan pada awal Agustus ini, ternyata berpengaruh pada penjualan Isuzu di segmen truk berukuran medium. Merek truk Isuzu GIGA sudah terjual sebanyak 3.450 unit per Oktober ini. Produk ini sebenarnya masih kalah dengan Isuzu Elf yang sudah membukukan penjualan sebanyak 11.755 unit. Tapi, secara pertumbuhan penjualan, Isuzu GIGA menjadi yang terdepan dengan tumbuh 31,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, Yohanes mengatakan, pembangunan infrastruktur berupa jalan tol yang masif dilakukan pemerintah juga berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan. Selain itu, harga komoditas yang sedang dalam kondisi membaik juga membuat catatan penjualan Isuzu meningkat.

Namun, dari catatan manis tersebut, ada beberapa merek kendaraan Isuzu yang mengalami penurunan penjualan. Yang paling besar adalah Isuzu Bison yang hingga Oktober 2018 ini baru terjual 10 unit, turun 94,6% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 188 unit. Namun, penurunan ini salah satunya karena didorong peluncuran jenis baru sebagai pengganti Bison yang bernama Isuzu Traga. Isuzu Traga sendiri sudah terjual sebanyak 1.857 unit.

Penurunan lainnya yaitu dari merek legendaris mereka yaitu Isuzu Panther yang saat ini baru terjual 1.819 unit, turun 13,8% dari penjualan per Oktober 2017 sebanyak 2.111 unit. Meski turun, Yohanes menilai segmen mobil penumpang ini masih memiliki banyak peminat.

Untuk itu, IAMI dan Isuzu Jepang tengah menyiapkan pembaruan pada merek Isuzu Panther dengan penggunaan mesin yang ramah lingkungan sesuai peraturan pemerintah mengenai emisi mesin diesel pada 2021 mendatang.

Saat ini proses pengembangan model terbaru Isuzu Panther masih dalam tahap studi terkait mesin diesel BluePower yang saat ini sudah dipakai di Thailand. Namun, banyaknya elemen yang perlu dipelajari ini membuat pengembangan mobil Panther versi baru menjadi sedikit lama.

"Termasuk B20 sampai B30. Kita kirim ke Jepang untuk diteliti. Terkait performa kendaraan dan lain-lain. Hasilnya bagus, mesinnya tidak bermasalah," kata Yohanes.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...