Omzet Miliaran Batik Vi dari Bisnis Perhiasan dan Kain Khas Balikpapan
Anda mungkin telah akrab dengan motif batik parang, kawung, atau sogan dari Jawa. Namun, tahukah Anda jika di Kalimantan ada motif batik yang terinspirasi dari bunga jahe?
Ya, adalah merek Batik Vi yang mempelopori corak batik Balikpapan yang terinspirasi dari varietas Etlingera Balikpapanensis. Tumbuhan sejenis jahe ini ditemukan ahli botani asal Denmark, Axel Dalberg Poulsen di Hutan Lindung Sungai Wain, Kalimantan Timur.
Bunga Etlingera Balikpapanensis yang berwarna merah dengan kelopak bertumpuk menjadi inspirasi bagi Ida Roy Nirwan menciptakan motif batiknya. Lima tahun lalu, ia mengambangkan Batik Vi bersama adiknya, Pegi, di Balikpapan.
(Baca juga: Saingi Batik, Tenun Ikat Incar Pasar Seragam Korporasi)
Dari satu motif batik, kini ia memproduk 50 jenis kerajinan tangan, termasuk tenun, sepatu, tas, kalung, dan lainnya. "Tahun lalu saja omzet kami Rp 1 miliar. Setiap tahun selalu naik," ujar Pegi di sela pameran bertajuk 'Karya Kreatif Indonesia 2018' di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (20/7).
Ida dan Pegi memang kerap membawa Batik Vi mengikuti pameran di berbagai kota. Bahkan, setiap kali akan menghadiri pameran, mereka mengeluarkan satu jenis produk baru.
Bulan depan, Batik Vi akan disponsori oleh Bank Indonesia untuk mengikuti pameran di New York, Amerika Serikat (AS). Ini kali pertama Batik Tenun Vi hadir di luar negeri. “Kami harap ini bisa menjadi peluang ekspor,” kata Pegi.
Salah satu produk baru yang akan ditampilkan dalam pameran tersebut adalah tas berbahan dasar purun atau sejenis rumput anggota suku teki-tekian (Cyperaceae) yang merupakan tanaman gulma.
Batik Vi menggunakan bahan purun tikus yang pembuatannya hanya bisa dilakukan malam hari. Sebab, purun tikus akan mengeras saat suhu udara panas.
(Baca juga: Iriana Jokowi Minta UMKM Pasarkan Produk secara Online)
Karena produk ini bakal dipasarkan di luar negeri, maka ukurannya pun lebih besar karena mengikuti postur masyarakat di sana. Sementara untuk konsumen Indonesia, Batik Tenun Vi menyediakan tas hingga clutch berbahan dasar purun dalam ukuran yang lebih kecil.
Selain mengikuti berbagai pameran, selama ini Batik Vi memasarkan produknya secara online melalui situs, media sosial, dan e-commerce Bukalapak.
Harga yang ditawarkannya mulai Rp 75 – 300 ribu untuk produk seperti anting dan kalung. Sementara untuk clutch dan tas dijual antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Yang termahal adalah kain dan pakaian yang harganya bisa mencapai Rp 1 - 5 juta per lembar.