Brunei Tertarik Investasi dan Beli Persenjataan Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima kunjungan Kepala Negara Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan Bogor. Ini merupakan balasan dari kunjungan Jokowi ke Brunei saat perayaan 50 tahun Bolkiah Oktober lalu.
Dalam kunjungan tersebut keduanya juga membahas soal peningkatan nilai perdagangan dua negara yang terdampak dari jatuhnya harga minyak dunia. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor minyak dan gas bumi dari Brunei sempat mencapai US$ 1 miliar pada tahun 2011. Angka ini terus menyusut bahkan sempat mencapai US$ 107,7 juta saja pada 2015 lalu.
"Karena sebelumnya Brunei banyak ekspor minyak ke Indonesia. Dengan harga turun, maka otomatis nilainya menurun," kata Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Kamis (3/5).
Beberapa cara peningkatan kerja sama adalah dengan meningkatkan investasi Brunei di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut Brunei mengaku tertarik berinvestasi dalam pengembangan 10 Bali Baru. Selain itu ada pula sektor lain yang dianggap menarik bagi investor Brunei, antara lain bidang perikanan, pertanian, perkapalan, dan pelabuhan.
(Baca: Kembangkan 10 ‘Bali Baru’ Pemerintah Jajaki Pembiayaan Non-APBN)
Brunei juga tertarik membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Indonesia terutama armoured personnel carrier serta persenjataan. Oleh sebab itu Jokowi bersama Bolkiah meninjau pameran di Markas Besar (Mahes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melihat pameran senjata.
"Ada beberapa pameran dari PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL yang ditinjau Sultan dan Presiden," kata Retno.
Jokowi mengaku senang atas kerja sama yang terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Brunei. Sementara Bolkiah berharap kunjungan ini dapat mempererat persahabatan dua negara Asia Tenggara ini ke depannya. "Saya percaya ini mencerminkan semangat setia kawan dan pemahaman kedua negara yang lama terjalin," ujar Bolkiah.
(Baca: Baru Diluncurkan, Tank Buatan FNSS Turki-Pindad Dilirik Pasar Global)