Sinergi Hotel BUMN, Menteri Rini Resmikan Hotel Indonesia Group

Miftah Ardhian
28 September 2016, 18:38
Hotel Gedung
Arief Kamaludin (Katadata)

Pemerintah terus meretas rencana pembentukan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbagai sektor usaha. Menteri BUMN Rini Soemarno meresmikan pembentukan Hotel Indonesia Group (HIG), yang merupakan konsolidasi atau sinergi hotel-hotel milik BUMN.

Hotel-hotel yang bersinergi tersebut di bawah pengelolaan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), PT Patrajasa (anak usaha PT Pertamina), dan PT Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk). (Baca: Jokowi Undang 10 Juta Turis Cina, Bukan Pekerja)

Menurut Rini, sinergi yang dibangun ini mengusung visi-misi menjadikan HIG sebagai jaringan hotel terbesar di Indonesia. Dengan begitu, masing-masing hotel BUMN memiliki standar pelayanan yang sama. Selain itu, masing-masing hotel BUMN tidak akan saling bersaing karena merebut pasar yang sama dan mengedepankan efisiensi.

"Jadi tidak seperti PGN (PT Perusahaan Gas Negara Tbk) dan Pertagas (Pertamina Gas) yang beranteman atau seperti Pertamina dan PLN (PT Perusahaan Listrik Negara) yang berantem soal geothermal (panas bumi)," ujar Rini saat membuka acara peresmian HIG di Jakarta, Rabu (28/9).

(Baca: Pembentukan Holding BUMN Tinggal Menunggu Restu DPR)

Di sisi lain, dia menjelaskan, HIG akan berada langsung di bawah Kementerian BUMN. Pada awalnya, kepemilikan hotel ini masih terpisah-pisah disesuaikan dengan induk usahanya masing-masing. Namun, ke depan, Rini menginginkan HIG ini akan berbentuk holding seperti rencana holding BUMN-BUMN lainnya.

Di tempat yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap sinergi hotel-hotel BUMN ini dapat memenuhi kebutuhan kamar hotel bagi wisatawan di Indonesia. Sebab, pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan tahun 2020, dari jumlah saat ini sekitar 12 juta wisatawan.

Dengan kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, Arief mendorong HIG untuk membangun hotel terapung. "Kita punya daerah wisata sebanyajk 222 lokasi wisata. Kalau harus bangun airport, sea port akan makan waktu 5 tahun. Jadi, bisa bangun, bahasanya cruise kecil, cuma 200 kamar," ujar Arief.

(Baca: Tak Dapat PMN, Delapan Perusahaan Siap Melantai di Bursa)

Sebagai informasi, pada awalnya HIG terdiri dari 26 hotel. Perinciannya, 7 hotel milik Aerowisata, 12 hotel milik Hotel Indonesia Natour, dan 7 hotel milik Patrajasa, yang tersebar di beberapa lokasi strategis. Kini, ada tambahan 9 hotel milik Pegadaian, dan 1 hotel milik Taman Wisata Candi yang berlokasi di Kawasan Candi Borobudur. Jadi, totalnya ada 36 hotel yang bernaung di bawah HIG.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...