Bangun Pabrik di Batang Rp 3 Triliun, Nestle Siap Serap 200 Pekerja
PT Nestle Indonesia memulai pembangunan pabrik baru di Batang, Jawa Tengah, kamis (20/5). Pabrik bernilai investasi US$ 220 juta atau setara Rp 3,16 triliun (kurs: Rp 14.378) ini siap menyerap 200 tenaga kerja.
Pabrik baru yang akan dibangun di atas tanah seluas 20 hektare ini rencananya beroperasi secara penuh pada 2023. Pabrik akan menjadi sarana memproduksi susu cair dan minuman siap konsumsi.
Produksi diharapkan bisa memenuhi permintaan yang meningkat untuk produk-produk bergizi dari para konsumen.
"Keputusan Nestle Indonesia untuk menginvestasikan US$ 220 juta untuk pabrik baru, merupakan bukti komitmen jangka panjang kami di Indonesia," kata Presiden Direktur Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar dalam acara peletakan batu pertama yang disaksikan secara virtual, Kamis (20/5).
Tak hanya itu, Nestle juga membuka usaha baru di bidang pengembangan peternakan sapi perah bagi komunitas.
Nestle berkomitmen membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian. Caranya, menggunakan bahan-bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah. Dengan demikian, pabrik baru ini diharapkan mampu menciptakan manfaat bersama mata rantai usaha.
Nestle menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang. Tujuannya, untuk bermitra dengan kelompok peternak untuk mengembangkan peternakan sapi perah dan bahan baku susu segar untuk pabrik.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap kerja sama bisa bermanfaat bagi peternak sapi perah dan ekonomi pedesaan di Jawa Tengah. Pada akhirnya, investasi bisa menciptakan efek berlapis terhadap ekonomi Indonesia.
"Pola kerja sama antara investor dengan pelaku usaha di daerah tempat berinvestasi ini yang menjadi fokus Kementerian Investasi," kata Bahlil dalam sambutan.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap kerja sama bisa bermanfaat bagi peternak sapi perah dan ekonomi pedesaan di Jawa Tengah. Pada akhirnya, investasi bisa menciptakan efek berlapis terhadap ekonomi Indonesia.
"Pola kerja sama antara investor dengan pelaku usaha di daerah tempat berinvestasi ini yang menjadi fokus Kementerian Investasi," kata Bahlil dalam sambutan.