Luhut Minta Produk UMKM Dipromosikan Lewat Aplikasi PeduliLindungi
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia semakin dikenal masyarakat dan terdongrak penjualannya. Untuk semakin membantu UMKM, Luhut pun meminta produk buatan UMKM bisa juga dipromosikan melalui aplikasi PeduliLindungi.
Aplikasi PeduliLindungi saat ini digunakan dalam berbagai aktivitas masyarakat, seperti saat akan memasuki pusat belanja, bepergian melalui berbagai moda transportasi, dan lainnya. Aplikasi itu juga telah diunduh lebih dari 10 juta orang.
"Ini terbukti mampu mendorong penciptaan produk premium dengan melalui pembayaran QRIS, nanti kita coba masukin ke PeduliLindungi. Kita tunjukkan ke dunia bahwa Indonesia sudah berubah, Indonesia yang sekarang lebih tangguh,” kata Luhut dalam acara Pembukaan Puncak Karya Kreatif Indonesia 2021 secara virtual, Kamis (23/9).
Untuk itu, ia menekankan bahwa kualitas produk adalah hal penting yang harus dijaga agar dapat diterima pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Di samping kuantitas, kualitas produk yang konsisten dan sesuai standar yang tinggi juga harus diperhatikan.
Kualitas produk berpengaruh bagi UMKM untuk bisa naik kelas. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan, termasuk yang ada dalam Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk memberikan pelatihan dan pembinaan terkait kontrol kualitas produk UMKM.
Selain itu, dia mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi produk-produk UMKM agar tetap pada kualitas yang baik. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan tersebut baru saja ditunjuk sebagai Ketua Tim Gernas BBI, dua hari lalu.
"Saya titip harus ada total quality control kepada semua produk UMKM kita dan berikan juga training kepada mereka. Itu yang dibutuhkan pasar terlebih untuk menjawab kebutuhan destinasi wisata yang masih terdampak pandemi," ujarnya.
Pelaku UMKM diminta untuk memanfaatkan pasar digital yang saat ini sedang didorong pemerintah dan berbagai pihak. Pasalnya, peluang bagi UMKM terbuka luas di ekosistem digital.
Hal tersebut juga sejalan dengan target pemerintah untuk membuat 30 juta UMKM on boarding atau berjualan di platform digital pada tahun 2023.
Terkait hal itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) mengatakan melalui kolaborasi antara program Karya Kreatif Indonesia (KKI), gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI) telah mampu meningkatkan jumlah UMKM yang berhasil onboarding.
“Setidaknya 15,9 juta UMKM telah hadir dalam lokapasar daring, atau naik 99% sejak 2020,” kata Teten.
Ia menjelaskan, pada September 2021, Gernas BBI dipusatkan di Provinsi Aceh dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pengelola gerakan atau movement manager.
Kegiatan tersebut bisa menjadi kesempatan bagi koperasi dan UMKM Aceh yang memiliki potensi besar dalam mempromosikan produk-produknya. Misalnya kopi arabika gayo yang tahun ini diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa sebanyak 9,6 juta ton atau 18 kontainer. Selain itu, udang dan ikan juga sudah sejak lama menjadi produk andalan ekspor dari Aceh.
“Semoga seluruh ikhtiar kita ini dapat mendorong potensi UMKM sektor kelautan dan perikanan Aceh dan terus menjadi kebanggaan Indonesia,” kata Teten.