Karena Bangga Buatan Indonesia, 7 Juta UMKM Bisa Jualan di E-Commerce
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) telah berhasil menambah 7 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terhubung dalam ekosistem digital e commerce (on boarding) periode Mei 2020 hingga Juli 2021.
“Sekitar 7 juta UMKM sudah on-boarding selama kampanye Gernas BBI sejak Mei 2020 lalu. Sehingga pada pertengahan Agustus tahun 2021 ini sudah lebih dari 15 juta UMKM atau lebih dari 22% dari total UMKM Indonesia sudah on boarding ke platform perdagangan elektronik,” kata Lutfi dalam acara peluncuran ‘Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia: Pelangi Sulawesi’ secara virtual, Kamis (26/8).
Melihat perkembangan yang signifikan tersebut, pemerintah optimis bisa mencapai target mereka yakni 30 juta unit UMKM onboarding tahun 2023. Bahkan, jumlahnya diyakini akan melewati target yang sudah ditetapkan.
Ada dua kunci utama yang harus dilakukan para pelaku UMKM agar bisa naik kelas dan masuk ke dalam ekosistem perdagangan digital atau on-boarding, yakni kolaborasi dan inovasi.
Kolaborasi yang sinergis antara seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pihak swasta, asosiasi, lembaga perbankan dapat membantu untuk mewujudkan UMKM yang tangguh, cakap dan berdaya saing di pasar global.
Selain itu, para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital. Para pelaku UMKM didorong untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca dan menganalisa tren pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri maupun pasar global, serta terus menciptakan terobosan produk dan teknologi inovasi baru.
“Dengan diterapkannya kedua kunci utama tersebut dan didukung oleh regulasi yang baik, pelatihan pembinaan transformasi digital yang komprehensif, serta akses pembiayaan yang inklusif. Saya yakin UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional,” ujar Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat tersebut.
Kampanye Gernas Bangga Buatan Indonesia diharapkan dapat memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2021 perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07% pertumbuhan tahun per tahunnya. Dengan pertumbuhan kinerja sektor perdagangan 9,44%.
Yang menggembirakan transaksi e-commerce selama semester 1 tahun 2021 juga tumbuh sangat signifikan sebesar 63,4% dengan nilai transaksi mencapai 186,7 triliun. Pada akhir tahun 2021, transaksi e-commerce diproyeksikan akan mencapai setidaknya Rp 395 triliun.
Lutfi menyebutkan Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam ekonomi digital dunia dan di kawasan ASEAN. “Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 sebesar Rp 632 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh 8 kali lipat pada 2030 yang mencapai Rp 4.531 triliun,” papar mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut.
Target nilai ekonomi digital pada tahun 2030 ttersebut bisa terwujud dengan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten, serta adanya dukungan regulasi yang komperhensif.
Lebih lanjut, untuk menggencarkan pelaksanaan kampanye Bangga Buatan Indonesia, pemerintah akan membangun pusat jajanan kuliner dan cinderamata di Likupang, Sulawesi Utara sebagai bentuk dukungan kepada UMKM agar dapat memasarkan produk unggulannya di kawasan wisata, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Hal ini dilakukan juga dengan tujuan mempromosikan potensi wisata di Sulawesi Utara, khususnya wilayah Likupang sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas. “Ke depannya kami harapkan dukungan dan partisipasi penuh kita semua untuk jadi pahlawan di negeri sendiri, dengan terus membeli dan memakai produk buatan indonesia. Karena kita bangga buatan Indonesia,” ujar Lutfi.