Produsen Siap Pasok 9.000 Ton Minyak Goreng Rp14.000 Setiap Hari
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, saat ini sudah ada 47 produsen minyak goreng sawit yang melakukan registrasi di Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Dari jumlah tersebut, 39 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasinya dan diharapkan bisa memasok minyak goreng curah Rp14.000 per liter ke tingkat pengecer sebanyak 9.000 ton per hari.
“Jadi, kita bisa melihat berdasarkan perhitungan, (kebutuhan minyak goreng) kita sekitar 8.000 ton per hari. Insha Allah dari 39 perusahaan ini bisa memenuhi kebutuhan nasional, walaupun nanti Ramadan dan Lebaran ada peningkatan kebutuhan hingga 11.000-12.000 ton per hari,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (22/3).
Menurut Agus, sebanyak 81 industri minyak goreng sawit yang tergabung di asosiasi sudah mendaftar melalui SIINas. Sisanya merupakan yang tidak terdaftar di asosiasi.
“Sekarang kami melakukan kontak terus menerus, agar mereka bisa berpartisipasi dalam program ini,” ujarnya.
Agus mengatakan, Kementerian Perindustrian tengah menyusun pemetaan daerah yang menjadi tanggung jawab industri. Dengan demikian, diharapkan daerah tersebut segera dipasok minyak goreng sawit curah.
Pemerintah telah mewajibkan seluruh produsen untuk memasok minyak goreng sawit curah yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No.8 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat, Usaha Mikro, dan Usaha Kecil dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Peraturan tersebut mewajibkan seluruh industri minyak goreng sawit untuk ikut berpartisipasi.
“Apabila ada yang tidak mendaftar, akan dikenakan sanksi. Jadi, semua harus atau wajib berpartisipasi,”tegasnya.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika.mengatakan, sanksi yang disiapkan adalah sanksi administratif berupa peringatan tertulis, denda, penghentian pembayaran Dana Pembiayaan Minyak Goreng Curah, maupun pembekuan perizinan berusaha.
“Akan dibentuk tim pengawas yang terdiri dari perwakilan Kemenko Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Satgas Pangan POLRI, pemerintah daerah, dan BPDPKS,” ujarnya.
Sementara itu, GM Marunda Refinery, Sinar Mas Agribusiness and Food Agus Widjaja menjelaskan, saat ini kegiatan operasional produksi minyak goreng berjalan lancar dengan kapasitas maksimal. Pihaknya telah mendistribusikan minyak goreng curah sebanyak 500 ton ke toko-toko dan pasar yang ada di Jawa Timur dan Jawa Barat sejak Sabtu (19/3).
“Kami akan terus memproduksi dan berkoordinasi lebih lanjut untuk dapat mendistribusikan minyak goreng curah ini ke berbagai area lainnya,” ujarnya.
Indonesia merupakan produsen terbesar minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di dunia. Tak heran banyak orang terkaya di Indonesia yang berasal dari sektor ini.
Dikutip dari berbagai sumber yang dihimpun katadata.co.id, siapa saja konglomerat pengusaha minyak di Indonesia? Berapa banyak kekayaan mereka?