Tarif Tol Gratis Jika Macet 1 Km, Jasa Marga Maksimalkan Jumlah Gardu

Andi M. Arief
22 April 2022, 14:21
Sejumlah kendaraan memasuki Gerbang Tol Cengkareng ruas Tol Sedyatmo Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Rabu (28/4/2021).
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Sejumlah kendaraan memasuki Gerbang Tol Cengkareng ruas Tol Sedyatmo Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Rabu (28/4/2021).

PT Jasa Marga Tbk menanggapi kebijakan Kementerian Perhubungan yang membebaskan tarif jalan tol jika ada antrian lebih dari 1 Kilometer (Km) di gerbang tol.  Emiten berkode JSMR ini menilai kebijakan yang berlaku selama musim mudik lebaran ini merupakan  tantangan. 

"Ini menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi kemacetan di jalan tol selama mudik 2022. Adapun, pelaksanaan di lapangan nantinya akan menjadi diskresi pihak Kepolisian," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru kepada Katadata, Jumat (22/4).

Heru mengatakan, kemacetan di gerbang tol dapat disebabkan oleh beberapa hal. Menurutnya, tarif tol dapat dibebaskan jika kemacetan disebabkan oleh kinerja layanan transaksi gerbang tol yang tidak memadai. Beberapa contoh layanan yang tidak memadai adalah tidak memaksimalkan jumlah gardu operasi, tidak menambah jumlah petugas, dan tidak menyiapkan antisipasi peningkatan kapasitas dengan mobile reader.

 Di samping itu, kemacetan di gerbang tol bisa disebabkan oleh pengaturan distribusi lalu lintas di lapangan. Sebab, gerbang tol berfungsi sebagai pengatur derasnya lalu lintas. 

"Gerbang tol mengatur arus lalu lintas dari satu segmen ke segmen ruas berikutnya dengan kapasitas lajur jalan yang lebih kecil," kata Heru. 

Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti mengatakan, ada beberapa titik kritis pada musim Mudik Lebaran 2022, seperti Kilometer (KM) 48-66 dan KM 70-72 Tol Jakarta-Cikampek, KM 185-188 Tol Cikopo-Palimanan, KM 188-33 Tol Palimanan-Kanci, dan KM 409-414  Tol Kalikangkung-Semarang. 

Fitri menilai gabungan antara rekayasa lalu lintas satu arah (one way) dan kebijakan ganjil-genap harus dilakukan untuk meminimalisasi potensi kemacetan di beberapa titik tersebut. Tanpa kombinasi dua strategi itu, ada tiga masalah yang dapat terjadi, yakni volume capacity ratio (VCR) lebih dari 0,8, rata-rata kecepatan kurang dari 40 Km per jam, dan waktu antrian di GT semakin lama. 

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Pol Firman Shantyabudi mendata setidaknya akan ada 40 juta kendaraan yang berpartisipasi dalam Mudik Lebaran 2022. Kontribusi kendaraan roda empat mencapai 23 juta unit.

 Firman mengatakan, VCR jalan tol pada saat mudik setidaknya harus ada di bawah level 1,0 agar kendaraan dapat bergerak. Menurutnya, jika seluruh kendaraan roda empat melalui jalan tol tanpa perlakuan khusus, VCR akan mencapai hampir 1,9. 

Implementasi rekayasa arah balik (contraflow) masih belum dapat menurunkan VCR ke bawah level 1,0. Adapun, implementasi rekayasa satu arah pun masih menghasilkan VCR di level 0,8. 

"Ini masih sangat pelan, sedangkan tujuan kami memperkecil waktu tempuh," kata Firman. 

Menurutnya, pengawinan antara rekayasa satu arah dan kebijakan ganjil-genap dapat menurunkan VCR ke kisaran 0,63. Artinya, tingkat kepadatan kendaraan di jalan tol kondusif.  

 Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, diprediksi akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...