Menteri Basuki: Pembangunan IKN Nusantara Akan Gunakan Aspal Buton
Pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satunya adalah menggunakan aspal Buton untuk proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa aspal tersebut diproduksi langsung dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Ia menuturkan, penggunaan aspal Buton ini juga merupakan perintah dari presiden Joko Widodo.
"Kami sudah bicara dengan asosiasi aspal Buton, dengan Pemda Buton. Carikan berapapun produksi aspal Buton yang anda bisa produksi, khususnya produksi aspal Buton murni akan saya beli," ujar Basuki dalam acara Infrastructure Connect 2022 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/11).
Basuki juga telah mengintruksikan jajarannya untuk menggunakan aspal dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur. "Kalau ada anak buah saya engga mau beli, saya ganti dia," ujarnya.
Dia mengatakan, bahan baku dalam negeri juga akan diprioritaskan dalam pembangunan infarstruktur lainnya seperti bendungan dan jalan tol. "Saya akan keras kalau mau impor karena alasannya yang di dalam negeri belum di tes. Enggak dibeli ko suruh ngetes," ujarnya,
Impor aspal disetop
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan ingin menghentikan impor aspal atau bitumen mulai 2024. Indonesia memiliki tambang aspal di Buton. Pemerintah saat ini juga ingin menciptakan nilai tambah produk aspal produksi dari kepulauan di Sulawesi Tenggara tersebut.
"Tadi sudah kami putuskan, dua tahun lagi tidak ada impor aspal," kata Jokowi saat meninjau pabrik aspal PT Wika Bitumen, Buton, Selasa (27/9). Keputusan ini sudah berdasarkan kajian dengan para menteri.
Jokowi mengatakan, Buton memiliki potensi besar yaitu 662 juta ton aspal. Namun, Indonesia masih saja mengimpor aspal sekitar 5 juta ton per tahun. Akibatnya, produksi aspal di wilayah tersebut tidak berjalan karena terus mengimpor.
Pemerintah menambah anggaran dukungan infrastruktur dasar IKN Nusantara pada tahun ini menjadi sebesar Rp5,1 triliun. Berikut rincian penggunaan anggaran tersebut seperti tertera dalam grafik.