Kemenhub Bantah Akan Suntik Mati Argo Parahyangan Demi Kereta Cepat
Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menegaskan bahwa operasional Kereta Api Argo Parahyangan akan tetap berlanjut setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB beroperasi. Pernyataan tersebut menanggapi adanya kabar bahwa Argo Parahyangan akan disuntik mati demi mengoptimalkan jumlah penumpang KCJB.
Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, mengatakan bahwa pangsa pasar Argo Parahyangan berbeda dengan KCJB sehingga tidak akan bersaing secara langsung.
"Dalam waktu dekat kami belum ada rencana untuk memberhentikan Argo Parahyangan, karena pangsa pasar kereta cepat berbeda Argo Parahyangan," ujarnya ketika Rapat Dengar Pendapat Kereta Cepat Jakarta Bandung di Jakarta, Kamis (8/12).
Progress Capai 91,7%
Sementara itu, Risal mengatakan bahwa progres pembangunan KCJB sudah mencapai 91,70 persen. Risal mengatakan, proyek KCJB yang direncanakan dibangun sepanjang 142,3 kilometer tersebut akan memiliki empat stasiun yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, dan satu Depo di Tegalluar.
Ia menjelaskan, progres masing-masing stasiun, yaitu Stasiun Halim mencapai 74,19 persen, Stasiun Karawang 72,72 persen, Stasiun Padalarang 11,19 persen, Stasiun Tegalluar 86,29 persen, dan Depo Tegalluar mencapai 76,67 persen.
Pengerjaan jembatan mencapai 97,27 persen, konstruksi tanah dasar mencapai 80,41 persen, dan pengerjaan terowongan mencapai 99,48 persen.