Layanan Pelabuhan Merak dan Bakauheni Ditutup 6 Jam karena Cuaca Buruk
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menutup layanan penyebrangan Merak - Bakauheni pada Rabu (28/12) pukul 22.00 WIB hingga Kamis (29/12) pukul 04.00 WIB. Penutupan layanan pelabuhan tersebut diakibatkan cuaca buruk.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan bahwa saat ini pelayanan penyeberangan Merak - Bakauheni telah dibuka kembali. Pelayaran perdana yaitu kapal express dari terminal eksekutif Sosoro-Merak pada pukul 04.00 WIB, Kamis (29/12).
Namun demikian, penutupan pelayanan penyeberangan semalam menimbulkan antrean kendaraan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Hal itu karena proses muat menuju kapal menjadi tertunda dan menumpuk.
Dia mengatakan, pengguna jasa yang menunggu layanan tetap dapat melakukan penyeberangan pada pagi ini. Namun pengguna juga bisa memilih refund dan uang pembelian tiket akan dikembalikan secara penuh.
ASDP bersama dengan regulator mengimbau kepada seluruh masyarakat, pengguna jasa penyeberangan agar lebih bijak dalam merencanakan perjalanan dengan kapal ferry di tengah cuaca ekstrem saat ini. Pengguna jasa agar tetap berhati-hati, mewaspadai cuaca buruk, memastikan kondisi stamina dan kendaraan tetap sehat dan prima.
Selain itu pengguna jasa juga diimbau selalu mematuhi arahan petugas selama berada di pelabuhan dan kapal. "Kami berharap perjalanan penyeberangan Merak - Bakauheni normal dan selamat sampai tujuan," katanya.
Menurut survei Ipsos, dari sekitar 1.000 responden Indonesia, 83% di antaranya memperkirakan kejadian cuaca ekstrem di dalam negeri akan meningkat pada tahun depan.
Kemudian 78% memprediksi tahun depan akan ada bencana alam yang melanda kota besar di Indonesia, dan 69% merasa tahun 2023 akan menjadi tahun dengan suhu terpanas sepanjang sejarah.